BUKITTINGGI, METRO – Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri dan kantor Mandiri Tunas Finance yang berada di kawasan Simpang Padang Luar, Nagari Banuhampu, Kabupaten Agam, dibobol oleh komplotan perampok bersenjata api, Sabtu (5/1) sekitar pukul 06.00 WIB.
Komplotan rampok yang juga menggunakan penutup wajah (sebo) ini merusak mesin ATM dan juga mengacak-ngacak seisi kantor setta merusak kamera pengintai (CCTV) yang terpasang di lokasi. Meskipun berhasil dibobol, komplotan tersebut hanya berhasil menggasak uang tunai Rp 200 ribu berupa 4 lembar uang pecahan Rp 50 ribu kondisi rusak atau reject dari mesin ATM.
Sedangkan di dalam kantor, perampok yang diduga berjumlah 3 orang ini tidak menemukan uang. Bahkan, warga setempat yang memergoki saat mereka beraksi, sempat ditodong menggunakan senpi oleh pelaku, sehingga warga tidak bisa berbuat apa-apa hingga para pelaku kabur dari lokasi menggunakan mobil.
Usai terjadinya aksi pembobolan mesin ATM Bank Mandiri dan Kantor Mandiri Tunas Finance, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bukittinggi yang mendapatkan informasi, langsung mendatangi lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersbeut.
Selain itu, terlihat di lokasi, polisi juga telah memasang garis polisi di sekeliling mesin ATM dan Kantor Mandiri Tunas Finance. Terlihat mesin ATM sudah rusak dan bagian tutup depan mesin sudah terbuka. Sedangkan tempat penyimpanan uang di bagian bawah mesin ATM masih utuh.
Menurut keterangan salah seorang saksi mata di lokasi, Bayu (30) yang memergoki komplotan rampok itu beraksi mengatakan saat itu hendak menunaikan shalat subuh dan ketika melihat keluar rumah, ia melihat ada tiga orang yang gerak geriknga mencurigakan di lokasi mesin ATM.
“Saya melihat lampu di dalam ruangan mesin ATM itu padam. Saya kemudian keluar rumah berjalan ke lokasi ingin mengeceknya. Setiba di lokasi, ternyata saya melihat ada tiga orang yang menggunakan baju hitam dan penutup wajah yang sedang membongkar mesin ATM,” kata Bayu.
Bayu menambahkan melihat kejadian itu, ia sempat bersorak dengan harapan agar warga lainnya berdatangan ke lokasi untuk menghentikan aksi kawanan perampok itu. Namun, salah satu pelaku langsung menodongkan senjata apinya dan menyuruh agar tidak teriak.
“Saya diancam oleh pelaku dengan senpi kalau berteriak akan ditembak. Karena saya takut, saya hanya bisa terdiam ditempat, dan pasrah. Setelah mereka pergi dari lokasi, baru saya berani lari dan memberitahukan kepada warga lainnya,” ungkap Bayu.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Andi Muhammad Akbar Mikuo memebenarkan adanya aksi pembobolan mesin ATM Bank Mandiri dan Kantor Mandiri Tunas Finance di kawasan Padang Luar tersebut. Tetapi pelaku gagal menggasak tempat penyimpanan uang yang ada di dalam mesin ATM.
“Kita sudah melakukan olah TKP di lokasi. Dapat dipastikan, kalau pelaku gagal membawa uang rampokan di dalam mesin ATM. Karena saat dicek, kotak penyimpanan uang di mesin ATM masih utuh, dan kita juga sudah konfimasi kepada pihak bank kalau pelaku hanya berhasil membawa 4 lembar uang pecahan 50 ribu kondisi rusak,” kata AKP Andi Muhammad Akbar Mikuo.
AKP Andi Muhammad Akbar Mikuo menjelaskan selain melakukan aksinya di mesin ATM, kawanan pelaku itu juga membobol kantor Mandiri Tunai Finance. Diduga mereka beranggapan akan ada sejumlah uang di dalam kantor, dan faktanya mereka tidak mendapatkan apa-apa di sana.
“Setelah merusak ATM kemudian pelaku juga beraksi di ruangan kantor dekat mesin ATM. Mereka mengacak-acak seisi ruangan untuk mencari uang. Sebelum beraksi pelaku berhasil merusak CCTV di lokasi dan merusak jaringan listrik sehingga membuat lampu di lokasi mati,” jelas AKP Andi Muhammad Akbar Mikuo.
AKP Andi Muhammad Akbar Mikuo mengungkapkan dari hasil penyelidikan, diduga pelaku sudah berpengalaman dalam melakukan perampokan di dalam mesin ATM. Hal itu dilihat dari cara mereka beraksi yang terlihat sangat profesional, tetapi karena sudah terlanjur pagi, mereka takut ketahuan dan kabur dari lokasi.
“Terkait apakah pelaku menggunakan senjata api untuk mengancam saksi masih kita selidiki. Yang jelas kita akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini, sehingga para pelakunya bisa kita tangkap. Selain itu, kita akan mengecek kembali apakah saat kejadian CCTV berfungsi atau tidak,” pungkasnya. (cr8)













