PDG.PARIAMAN, METRO – Setelah jembatan Ti tian Tigo terancam ambruk, kini giliran jembatan Lubuak Tano akan mengalami hal serupa. Kondisi jembatan yang menghubungkan Kecamatan Padang Sago dan Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padangpariaman saat ini terlihat semakin terancam, setelah sempat dihantam gelombang banjir bandang pada bulan Desember 2018 lalu.
Karena itulah seperti diakui Wali Nagari Koto Baru, H Zulhendrayani, pihaknya berharap perlunya dilakukan langkah pengamanan yang bersifat permanen, sehingga bangunan jembatan megah bernilai lebih dari Rp20 miliar itu bisa diselamatkan dari ancaman yang lebih buruk.
“Salah satu langkah pengamanan yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan kondisi kerusakan tiang utama jembatan Lubuak Tano ini adalah dengan cara memasang Groundshil, tujuannya untuk mengantisipasi pengikisan material tanah dan pasir yang ada di sekitar tiang utama jembatan Lubuak Tano ini,” terang H Zulhendrayani, kemarin.
Disebutkan, akibat terkena hantaman banjir bandang yang terjadi pada tanggal 10 Desember 2018 yang lalu, saat itu sempat mengakibatkan rusaknya tiang utama yang terdapat di jembatan tersebut. Akibatnya, jika tidak segera dibenahi, bisa saja jembatan ini terancam ambruk.
Hal itu sebutnya sangat beralasan, terlebih sejumlah kendaraan bertonase berat juga kerap melewati jalur tersebut, sehingga dikhawatirkan bias mengancam keselamatan kondisi jembatan di kawasan itu. “Karena itulah kita sangat berharap agar kondisi tiang utama di sekitar jembatan ini bisa diamankan sedemikian rupa, salah satunya ya dengan cara memasang Groundshil, sehingga dampak pengikisan seperti yang terjadi selama ini bisa diantisipasi sedemikian rupa,” terangnya.
Lebih jauh H Zulhendrayani menambahkan, kehadiran pembangunan pengaman berupa groundshil di sekitar kawasan jembatan Lubuak Tano tersebut memang cukup mendesak untuk dilakukan. Pasalnya jika tetap dibiarkan berlarut-larut, maka bisa saja nantinya akan berdampak buruk terhadap keselamatan jembatan penunjang wisata di kawasan itu.
“Begitu pula hendaknya pihak Provinsi juga diharapkan bisa memprogramkan normalisasi di sekitar aliran Batang Mangor yang terdapat di sekitar jembatan ini, sehingga dengan begitu kawasan di sekitar jembatan Lubuak Tano ini nantinya bisa semakin berkembang sebagai salah satu destinasi wisata baru di Kabupaten Padangpariaman,” sebutnya.
Menurut H Zulhendrayani hal itu jelas sangat beralasan sekali, karena berpijak dari perayaan pergantian tahun baru yang berlangsung baru-baru ini, kawasan di sekitar jembatan Lubuak Tano terlihat sangat padat dikunjungi wisatawan, sehingga alhasil kondisi itu pun akhirnya ikut berdampak mendatangkan income ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. (efa)













