PADANG, METRO – Meskipun sempat diguyur hujan sesaat jelang malam pergantian tahun baru, namun prosesi Teluk Bayur Bangkit lepas dan sambut kapal 2018 dan 2019 yang dilakukan di dermaga 4 pelabuhan tersebut tetap berjalan lancar, Sabtu (31/12).
Terlihat General Manager (GM) IPC Teluk Bayur, Armen Amir bersama jajarannya melepas kapal terakhir yang dilayani di Pelabuhan Teluk Bayur yakni kapal motor (KM) Lagun Mas. “Kapal ini berangkat dari dermaga pelabuhan pada Sabtu (31/12) sekitar pukul 23.20 malam,” ungkap GM IPC Teluk Bayur, Armen Amir.
Kapal dengan kapten bernama Agus itu jelas Armen Amir, sebelummya datang dan bongkar di Teluk Bayur dengan membawa muatan 92 boks kontainer (Teus). Lalu pada malam terakhir 2018, lanjutnya, kapal yang asal Pelabuhan Tanjung Priok ini memuat 48 boks kontainer. “Dari muatan yang dibawa KM Lagun Mas yang akan menuju pelabuhan akhirnya yakni Tanjung Priok, lebih dulu akan sandar di Pelabuhan Bengkulu. Di sana kapal ini akan bongkar 19 boks kontainer yang merupakan muatan dari PT Semen Padang. Setelah itu kapal langsung ke Tanjung Priok,” ujar Armen lagi.
Kemudian, beberapa menit setelah pukul 00.00 Selasa dini hari atau hari pertama di 2019, merapat KM Meratus Lembata milik perusahaan pelayaran Meratus lines ke dermaga 4 pelabuhan Teluk Bayur. Kapal ini menjadi yang pertama merapat di pelabuhan Teluk Bayur setelah datang dari Tanjung Priok.
“Di Teluk Bayur, kapal ini memuat sejumlah barang-barang ekspor (transhipment export) asal Sumbar sebanyak 289 boks kontainer dan selanjutnya akan bongkar muatan sebanyak 370 boks kontainer pula,” ulas Armen Amir.
Komoditi ekspor Sumbar yang dimaksud terang Armen, antara lain karet dengan tujuan ke Australia dan Amerika Serikat, lalu komoditi gambir tujuan ke India. Selanjutnya komoditi Cassia Vera tujuan Amerika Serikat dan terakhir komoditi air kelapa tujuan ke China dan Amerika Serikat.
Armen menambahkan, momen melepas kapal terakhir dan menerima kapal pertama pada pergantian tahun sulit didapatkan. “Paling yang didapat pelepasan atau penyambutan saja, jarang sekali momen bersamaan seperti ini saya temui bahkan saat jadi GM di Pelabuhan Banten dulunya,” katanya.
Makanya, dengan adanya momen yang istemewa pada malam itu, dirinya tidak ingin ketinggalan kesempatan tersebut. Kapten KM Meratus Lembata, Didah Y Safii menyebutkan, kapal yang dibawanya itu totalnya memuat 624 boks kontainer. “Setelah berangkat dari Tanjung Priok beberapa hari lalu, kapal ini kemudian merapat ke Teluk Bayur. Setelah itu melanjutkan pelayaran hingga ke beberapa negara seperti India, China dan Amerika Serikat, lalu kembali ke Tanjung Priok Jakarta,” tutup Didah. (heu)















