MENTAWAI, METRO–Pj. Bupati Martinus D di dampingi Forkopimda kunjungi masyarakat yang terdampak Gempa di Pengungsian di Kecamatan Siberut Barat di damping oleh Polres Mentawai, AKBP Muat, Dandim 0319 Mentawai Letkol Inf Febi Adrianto S.E.M tr (Han) bersama Forkopimda Kab Kep Mentawai melihat warga Desa di Simalegi yang masih memilih tidur di pengungsian akibat Pasca gempa Mentawai magnitude 6,1 di Kecamatan Siberut Barat Diiringi hujan deras tidak menyurutkan kunjungan tim.
Pemulihan kondisi masyarakat pasca gempa di Siberut Barat akan menjadi fokus utama Pemkab Kepulauan Mentawai. Untuk itu, masyarakat di Siberut Barat diminta agar tetap bersabar dan tidak boleh putus asa atas kondisi bencana yang terjadi. Hal itu disampaikan Pj Bupati Kepulauan Mentawai dihadapan para pengungsi yang masih bertahan di salah satu titik posko pengungsian di desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Jumat, (2/9), siang. Pj.Bupati berpesan agar masyarakat di Simalegi bisa bersabar atas ujian bencana yang menimpa daerah tersebut. “Ini adalah ujian bagi kita, Ujian ini juga pernah dialami oleh saudara-saudara kita di Pulau Sipora dan Sikakap pada tahun 2010 silam. Bedanya, bencana ini tidak sampai memakan korban jiwa. Bagaimana pun, kita berada di daerah yang memang rawan bencana, untuk itu kita tetap harus siaga dalam menghadapi bencana,” ungkapnya.
Di samping itu, Pj.Bupati juga berpesan kepada tenaga medis yang ada di Siberut Barat agar dapat memperhatikan kesehatan masyarakat pasca gempa. Saat ini, bantuan logistik dan makanan masih dalam perjalanan menuju Siberut Barat. Hal itu disebabkan, kondisi cuaca yang belum memungkinkan untuk sampai ke lokasi. “Informasi terakhir, kapal sudah sampai di Pokai, Muara Sikabaluan. Karena kondisi cuaca yang belum kondusif, berkemungkinan perjalanan akan dilanjutkan besok pagi, (hari ini, red). Namun, untuk kebutuhan masyarakat masih tersedia di Siberut Barat untuk beberapa hari ke depan,” ungkapnya.
Selain itu, Pj.Bupati juga berharap kepada seluruh relawan atau tim penanggulangan bencana di Siberut Barat juga tetap menjaga kesehatan. “Mudah-mudahan, kita semua tetap diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” harapnya yang juga didampingi, Kapolres Mentawai, AKBP, Muat, Dandim 0319, Letkol Inf. Febi Adrianto dan Danlanal, Letkol P. Sirait.
Sementara itu Dandim mengatakan Desa Simalegi ini ada tujuh dusun yang berada di dekat pantai, Dusun yakni Dusun Saboilogkat, Sute’uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Betaet Utara, Betaet Selatan dan Sakaldhat. Rata-rata mereka yang mengungsi lantaran khawatir akan adanya potensi gempa susulan. Kondisi ini sangat rentan dengan tsunami, namun jarak pemukiman warga ke perbukitan sekira 800 meter. “Pemukiman masyarakat dengan bukit memang dekat jadi kalau gempa langsung ke bukit. Saat ini jumlah masyarakat yang sedang mengungsi yang baru terdata oleh pemerintah desa ada sebanyak 494 kepala keluarga atau 2.326 jiwa,” ucap Dandim
Sekretaris BPBD Kepulauan Mentawai, Jarson Jumat, (2/9), sore mengatakan, bahwa, kondisi kapal Nade yang membawa logistik ke Siberut Barat sudah sampai di dermaga Pokai, Siberut Utara. Menurut informasi yang didapat dari Kapten Kapal Nade, perjalanan akan dilanjutkan besok pagi (hari ini, red) ke Simalegi. “Cuaca dan gelombang masih besar dan tidak bisa kita paksakan. Jadi, kapal Nade yang membawa logistik terpaksa harus menginap malam ini, (kemarin malam, red) di Pelabuhan Pokai, Muara Sikabaluan, Siberut Utara. Kalau cuaca bagus, perjalanan akan dilanjutkan esok pagi, (hari ini, red). Sebelumnya, kapal juga terpaksa menginap di pelabuhan Maileppet,” ungkapnya. Adapun bantuan yang ada di atas kapal Nade, berupa beras, gula, mie instan, biskuit, terpal, tikar dan kebutuhan lainnya. Saat ini, kondisi cuaca dan gelombang laut masih relatif besar di Mentawai. Curah hujan juga masih relatif tinggi untuk wilayah Sipora dan sekitarnya ujarnya.(rul)
