PDG.PARIAMAN, METRO – Kejaksaan Negeri Pariaman Efrianto menyatakan Perusahaan Air Daerah Minum (PDAM) Padangpariaman telah melakukan MoU dengan Kejaksanaan Negeri Pariaman dalam rangka menghindari terjadi persoalan hukum. MoU tersebut PDAM Padangpariaman meminta kepada Kejaksaan Negeri Pariaman untuk memberikan pengawasan apa-apa saja proyek pembangunan pipa atau jenis lain di lingkungan PDAM Padangpariaman.
“Dalam pelaksanaan program pemasangan sambungan air ke rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari tahun 2016 telah berjalan dengan baik hingga 2018,” kata Kejaksaan Negeri Pariaman Efrianto saat acara, kemarin.
Bahkan katanya, untuk tahun 2018 Kejaksaan Negeri Pariaman yang juga Tim TP4D langsung melakukan kontrol dan pengawasan ketat kepada pemborong yang melaksanakan program MBR, karena sempat terlambat mendatangkan logistiknya sampai.
Namun katanya, semua pelaksanaan program MBR tahun 2018 berjalan dengan baik. “Sehingga pelaksanaan pemasangan yang memakan waktu dua bulan itu selesai dengan ketentuannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Padangpariaman melalui Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Padangpariaman Muhammad Fadhly menyatakan Pemkab Padangpariaman meminta PDAM Padangpariaman agar terus berinovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
Apalagi katanya, Pemkab Padangpariaman menargetkan 95 persen rumah masyarakat di daerah itu dapat dialiri air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sampai akhir tahun 2018.
“Target ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan di bidang air bersih kepada masyarakat. Namun, dukungan semua karyawan sangat menentukan. Apalagi potensi air PDAM Padangpariaman cukup berlimpah,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk mewujudkannya pemerintah secara bertahap akan membangun saluran pipa dari berbagai sumber mata air di daerah itu untuk dialirkan ke rumah-rumah warga.
Kemudian partisipasi masyarakat sangat diperlukan terutama untuk menghubungi pihak PDAM apabila melihat pipa bocor, karena ini bisa menyebabkan debit air yang tersalurkan berkurang.
“Banyaknya pipa bocor maka kuantitas dan kualitas air yang disediakan kepada masyarakat menjadi berkurang. Karena air merupakan kebutuhan pokok yang penting bagi kehidupan manusia sehingga penyediaan dan penyalurannya harus dikelola dengan baik,” ujarnya.
Selain itu kebocoran air akan menimbulkan kerugian terhadap pemerintah daerah, karena air merupakan aset daerah itu yang dikelola PDAM sebagai pendapatan daerah.
Direktur PDAM Padangpariaman Aminudin mengatakan sampai saat ini jumlah pelanggan PDAM Padangpariman telah mencapai 25 ribu lebih. Artinya, daerah telah hampir semua tersalurkan air bersih. “Namun kami akan berupaya merealisasikan target yang telah dicanangkan oleh bupati. Sayangnya, kita baru saja ditimpa musibah bencana, karena banyak pipa PDAM Padangpariman dibawa air bah,” ujarnya.
Akan tetapi, PDAM Padangpariaman bertekat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. “Lihat sekarang air telah sampai ke Korong Tajung, Kenagarian Pakandangan. Padahal telah hampir 20 tahun air tidak sampai ke sana,” tandasnya.
Aminuddin menyatakan, acara kali ini adalah ulang tahun PDAM Padangpariaman ke 28. Ini adalah adalah HUT PDAM yang dirayakan seperti sekarang dengan menyatuni anak-anak yatim di lingkungan PDAM Padangpariaman.(efa)















