Hasanudin: Pupuk Semangat Jiwa Korsa
PADANG, METRO – Acara puncak Hari Juang Kartika (HJK) ke73 di Kodam I Bukit Barisan/BB dipusatkan di Lapangan Imam Bonjol Padang, Sabtu (15/12) berlangsung meriah. Pada acara puncak ini, Kasdam I/BB Brigjen TNI Hasanudin SIP langsung menghadiri kegiatan. Nampak juga, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Kapolda Sumbar Irjen Pol Fachrizal dan seluruh forkopimda yang ada. Teristimewa dengan Danrem 032/Wira Braja, Brigjen TNI Mirza Agus sebagai tuan rumah, larut dengan kebahagian.
Tak tanggung tanggung, Mirza Agus dan Kasdam I/BB Hasanudinpun, turun ke panggung dengan membawakan tembang kocak beberapa kali, sehingga disambut ribuan prajurit TNI AD, AU dan AL, undangan termasuk warga yang berbaur bersama TNI di lapangan Imam Bonjol.
“Alhamdulillah, saya merasa puas dengan terlaksananya kegiatan yang sangat memiliki arti yang dalam ini. Siang malam saya dan anggota mempersiapkan acara itu, Alhamdulillah, kegiatan sukses. Atas nama Danrem 032/WBR saya berterimakasih kepada masyarakat Sumbar, Padang khususnya dan semua pihak terkait atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Danrem 032/WBGR Brigjen TNI Mirza Agus, kepada POSMETRO usai acara.
Dikatakan Mirza Agus, HJK kle 73 pada 2018 memiliki sejarah yang panjang bagi TNI AD. Sesuai dengan tema HJK yang jatuh tiap 15 Desemeber pada 2018 untuk Korem 032.WBR banyak mendapatkan hikmah. Kedekatan TNI AD dengan rakyata begitu lekat sekali. TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat demi pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sementara Kasdam I/BB Brigjen TNI Hasanudin SIP, mengatakan dirinya puas dengan terselenggarannya acara puncak HJK ke 73 tahun 2018. HJK ini sangat memiliki arti yang sangat memdalam bagi TNI AD.
Pada masanya banyak sejarah yang terjadi. Di Ambarawa merupakan salah satu tempat bersejarah yang penting dan fenom enal bagi bangsa Indonesia. Peristiwa besar perang antara pejuang yang dipimpin Pangsar Jenderal Soedirman dalam peristiwa Palagan Ambarawa dengan yang kondisi tentara pejuang (TNI AD) saat itu masih menggunakan persenjataan tradisional, namun mampu membuat tentara Belanda bertekuk lutut di Ambarawa.
Kemenangan yang didapat itu, karena didorong oleh semangat patriotisme yang membara yang terus dikobarkan dalam semangat perlawanan mengusir Belanda. Melihat situasi yang dihadapi dan kondisi medan di wilayah Ambarawa, Pangsar Jenderal Soerdirman berupaya mencari taktik jitu untuk melumpuhkan Belanda. Dengan menggunakan taktik Supit Urang (pengepungan rangkap dari dua sisi yang membuat musuh betul-betul terkurung dan tidak bisa keluar), tentara Belanda dapat dilumpuhkan.
Peristiwa yang dikenal dengan Palagan Ambarawa ini membuat Belanda berpikir ulang untuk berperang melawan tentara Indonesia. Untuk itulah peristiwa Palagan Ambarawa telah menginspirasi TNI AD dan dijadikan sebagai Hari Juang Kartika (HJK) yang diperingati setiap tanggak 15 Desember.
Tak hanya itu, peringatan “Hari Juang Kartika” juga merupakan suatu sarana untuk mengenang kembali sejarah lahir dan perjuangan TNI AD sehingga diharapkan dapat memupuk semangat dan jiwa korsa prajurit-prajurit TNI AD dalam meningkatkan pengabdian kepada negara dan bangsa. Peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 perlu dijadikan momentum strategis untuk introspeksi dan mengekspresikan diri tentang peran yang diberikan serta dalam rangka mewujudkan TNI AD yang profesional, berdisiplin tinggi, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima.
Begitu juga dengan aksi prajurit dalam bidang social lainnya. Selain perang, merekapun dipersiapkan untuk melakukan tindakan di lapangan khususnya kegiatan social dan kebencanaan serta pembangunan. “Yang jelas, saya puas dengan kegiatan HJK ke 73 untuk Kodam I/BB dipusatkan di Padang. Masyuarakat dan TNI berbaur di lapangan, ada sekitar 10 ribu orang yang ikut serta dalam acara itu,” ucap Hasanudin bangga. (ped)















