AIE PACAH, METRO–Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang akan mendatangkan cabai merah dari berbagai daerah di Sumbar dalam waktu dekat. Hal ini sebagai salah satu mengantisipasi harga cabai yang terus meroket, bahkan hingga kemarin sudah mencapai angka Rp120 ribu per kilogram.
Kadis Perikanan dan Pangan Kota Padang, Guswardi mengatakan cabai yang masuk sekitar 3 – 4 ton dari Kota Bukittinggi, Padangpanjang dan lainnya. “Kita telah melakukan koordinasi ke berbagai daerah dan mereka siap bantu memasarkan ke Padang dengan harga terjangkau yakni Rp90 ribu per kilogram,” sebut Guswardi, Selasa (6/6).
Upaya itu dilaksanakan lanjutnya, untuk meringankan beban warga kota Padang serta menjawab keresahan para emak-emak terkait pedasnya harga cabai sama seperti rasanya.
Ia mengatakan, langkah lain dalam mengatasi masalah ini adalah meminta warga dan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk menanam cabai di rumah masing-masing. Hal itu agar hasilnya dapat di nikmati dan jika panen banyak dapat dijual.
Menurutnya, kenaikan cabai saat sekarang karena petani gagal panen di Solok dan daerah lajnnya serta cabai asal Jawa yang tidak masuk.
“Yang menjerit cabai mahal sekarang itu bukan rakyat badarai, namun orang kaya atau tidak menanam cabai di rumah,” paparnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Padang, Afriadi Masbiran menyampaikan Disdag akan melakukan operasi pasar (OP) dalam waktu dekat. Pelaksanaan operasi pasar dilakukan di 11 kecamatan.
Sementara, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Padang, Surya Jufri meminta kepada dinas terkait rutin melakukan pengawasan dan harus mecarikan jalan keluar masalah lonjakan harga cabai dan semkoa lainnya. Sebab, cabai adalah kebutuhan keseharian warga.
“Jangan sampai masalah ini dianggap sepele. Harga cabai yang terus naik ini sudah terjadi hampir satu bulan,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, harga sejumlah komoditas pangan di awal Juli ini belum juga mengalami penurunan signifikan, termasuk cabai merah dan bawang merah. Hal itu membuat para emak-emak pusing dengan harga dapur yang terus melonjak.
Mulyadi, salah seorang pedagang di Pasar Raya Padang mengatakan, harga cabai merah dijual mencapai Rp120 ribu per kilogram. Sudah hampir satu bulan ini, cabai merah tak kunjung turun. Meski terjadi penurunan hanya di angka Rp90 ribu per kilogram.
“Kondisi seperti ini sudah sebulan lebih terjadi. Penyebabnya, pupuk mahal dan petani enggan bercocok tanam di ladang,” ungkap Mulyadi, pedagang sembako ini, Senin (4/7).
Menurut dia, pemerintah tidak mau melakukan subsidi pupuk. Yang disubsidi hanya minyak goreng. “Minyak goreng senyo. Ma talok petani ka sawah lai,” tukasnya.
Ia mengatakan, jika pun pupuk didapat, tidak merata juga serta harganya mahal dan tidak terjangkau oleh petani.
Kadis Pertanian Padang Syahrial Kamat mengatakan, upaya pemko menyikapi masalah kenaikan cabai ini adalah mengajak warga cocok tanam di polybag. Ini agar hasilnya bisa dinikmati dan bila banyak dapat dijual.
“Kita rangkul kelompok tani bertanam dan memberikan edukasi,” paparnya.
Soal naiknya harga lanjutnya, itu tidak bisa dipungkiri dan benar terjadi. Meski sudah ada Operasi Pasar yang dilakukan Pemko melalui Dinas Perdagangan, hal itu belum membuat harga turun. (ade)
