Meski volume kendaraan meningkat, Muzhendri memastikan arus kendaraan di Jalur Padang-Solok telah normal kembali pasca longsor. Bahkan telah bisa dilalui dua arah dan sistem buka tutup telah dihentikan sejak kemarin.
“Arus kendaraan di jalur sudah normal kembali sudah dua arah. Tapi kami tetap mengimbau untuk pengendara agar tetap waspada apalagi saat hujan, karena tanah di sepanjang Sitinjau Laut sangat labil,” pungkasnya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kota Padang mengakibatkan bencana longsor yang jalan di Jalur Lintas Padang-Solok, tepatnya di Sitinjau Lauik, Panorama dua, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Kamis malam (13/12) pukul 22.30 WIB. Bahkan, tiga unit kendaraan terseret oleh material longsor masuk ke dalam jurang.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, ketiga kendaraan yang tertimpa material longsor tersebut di antaranya, Bus Family Raya, truk tangki CPO dan mobil pribadi Toyota Avanza. Nahasnya, salah seorang penumpang mobil Avanza bernama Dian Ekawati (40) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sudab dibawa ke Semen Padang Hospital.
Kondisi mobil yang ditumpangi oleh korban Dian Ekawati memang mengalami kerusakan parah. Keempat rodanya menghadap ke atas setelah diseret oleh material longsor. Sedangkan seluruh penumpang bus Family Raya yang berisi 39 orang serta sopir truk tangki berhasil selamat dalam peristiwa tersebut.
Meskipun selamat, sebagian di antaranya mengalami luka-luka dan satu orang dikabarkan masih koma. Para korban bernama Riki Saputra (25) mengalami koma dan masih dirawat di Semen Padang Hospital. Tiga orang lainnya Angga Aprianto (30), Emi (40) dan Feri Candra (45 ) mengalami luka kecet sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang dan sudah diperbolehkan pulang. (rgr)












