“Makanya kami bersama Dinas Koperasi dan UMKM Klungkung, sangat tegas. Bagi koperasi yang tidak terdaftar di Dekopinda, tidak diakui,” tegasnya.
Dekopinda Klungkung juga selalu memberikan motivasi pada seluruh koperasi yang ada harus bisa meningkatkan kinerja dengan baik, serta mempunyai gerakan yang mampu memberikan terbaik buat koprasi.
Secara kuantitas, jumlah koperasi di Klungkung jauh lebih sedikit dibandingkan Padang. Di Klungkung jumlah koperasinya hanya 107, sementara di Padang sekitar 716 koperasi. “Untuk mewujudkan koperasi yang sehat dan kuat, kami tidak butuh kuantitas, akan tetapi kualitas. Untuk apa banyak koperasi, namun kualitasnya minim,” tukasnya.
Ketua Dekopinda Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, menyampaikan rasa terimakasih atas sambutan yang diberikan Dekopinda Klungkung. Dia berharap melalui gerakan koperasi, silaturahmi Dekopinda Padang dengan Dekopinda Kulungkung selalu terjaga.
Selain itu, Wahyu mengatakan, studi banding ini bertujuan, selain silaturahmi juga melakukan sharing informasi positif tentang pengembangan koperasi dan mempelajari apa saja kelebihan Dekopinda Klungkung dalam melakukan gerakan pembangunan koperasinya.
Adapun anggota Dekopinda yang ikut serta dalam study banding tersebut adalah, Ketua Koperbam Pelabuhan Teluk Bayur, Candra, Ketua KPN Kapurwarna, Risman, serta pengurus Dekopinda Padang lainnya. Yaitu, AKBP Novalinda, Kompol Nuraida, Ery Iswandi, Lincoln, dan Trisna. Juga didampingi Anggota DPRD Padang, Zulhardi, Z latif, Jumadi dan Dasman. (hsb)















