LIMAPULUH KOTA, METRO – Langkah kaki Hendriko, tak pernah penat terus berjalan dari satu rumah kerumah masyarakat. Tas ransel berisi peralatan tulis dan dokumen seadanya disandang dibagian punggung yang selalu menemani saat berjumpa masyarakat. Satu demi satu pintu rumah diketuk untuk menyapa masyarakat dengan senyum dan ramah.
Hendriko merupakan satu dari beberapa orang Pemuda yang menjadi kader atau relawan Desa Swa-JKN di Nagarinya Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Saat pagi Hendriko mengajar di SMA Negeri 1 Kecamatan Harau, sebagai Guru Honorer. Barulah sepulang dari mengajar, Hendriko melakukan edukasi kepada masyarakat dinagarinya, terkait pentingnya menjadi peserta JKN-KIS.
Pemuda kelahiran 26 tahun lalu ini baru 6 bulan terakhir menghabiskan hari-harinya untuk menyusuri jalan-jalan dikampung demi mengajak masyarakat menjadi peserta JKN-KIS. Hendriko bangga bisa berbagai kebaikan untuk membantu masyarakat dengan menjadi Kader JKN-KIS.
Meski menjadi tulang punggung kelurganya dan bertanggungjawab terhadap 3 orang adiknya, Hendriko masih saja menyempatkan diri menjadi relawan sosial JKN-KIS. Baginya berbuat baik kepada sesama adalah ibadah.
Hendriko merupakan anak yang gigih dan jujur. Sosok pemuda yang optimis dan pantang menyerah ini benar-benar bak “Malaikat” penolong bagi warga Taram. Dia rela menghabiskan waktunya demi menjemput iuran BPJS Kesehatan dari satu rumah kerumah lainnya.
Dia juga membantu masyarakat mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS. Melakukan sosialisasi pentingnya menjadi peserta JKN-KIS. Dengan mengurusi semua administrasi sebagai peserta JKN, masyarakat hanya tinggal menunggu dirumah saja. Sehingga, kini peserta Desa Swa-JKN di Nagari Taram meningkat tajam dari awal hanya 170 orang kini menjadi 450 orang.
Hendriko bercerita awal mula yang menggugah hatinya untuk menjadi Peserta JKN-KIS. Suatu ketika adiknya masuk Rumah Sakit karena sakit yang cukup parah dan harus dilakukan tindakan operasi. Tentu membutuhkan biaya yang lumayan banyak.















