BUKITTINGGI, METRO–Kota Bukittinggi, mewaspadai terjadinya banjir dan genangan air akibat limpahan dari drainase dan tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan pembersihan drainase dari sisa genangan air hujan di beberapa titik Kota Jam Gadang Bukittinggi, Sabtu (11/6).
“Kami bersama Tim BPBD Kota Bukittinggi dibantu masyarakat setempat langsung mendatangi daerah rawan bencana banjir, salah satunya di Kelurahan Pulai Anak Air ini, langkah antisipasi segera dikerjakan,” kata Kapolsek Bukittinggi, Kompol Rita Surianti.
Menurutnya, lokasi Pulai Anak Air seringkali menjadi daerah yang paling terdampak banjir ketika curah hujan mulai meningkat di Kota Bukittinggi. “Kampung Pulai Anak Air di RT2 ini rentan banjir, kami bersama Lurah setempat langsung ke lokasi, beruntung hujan cepat berhenti hingga pembersihan cepat terlaksana, tadi air sempat setinggi 30 cm di sini,” kata Rita.
Ia mengatakan, ada empat Kepala Keluarga dengan total jumlah warga 16 orang yang ikut terdampak dari genangan yang sempat terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bukittinggi Ibentaro SaÂmudera menyebutkan, ada dua titik daerah yang mengalami banjir saat hujan terjadi meskipun tidak berlangsung lama.
“Karena cuaca dan cuÂrah hujan cukup tinggi di Bukittinggi hari ini, sebagian titik sudah digenangi air, paling terdampak ada di Pulai dan daerah di Jembatan Besi, itu sudah ditangani oleh piket BPBD yang terdiri dari Pusdalops dan TRC,” kata Ibentaro.
Selain dua daerah tersebut, genangan air juga terpantau ada di Pasar Bawah Kota Bukittinggi yang direncanakan segera direvitalisasi. Sebelumnya, 20 rumah terdampak banjir, Selasa (7/6) akibat tingginya curah hujan dan jebolnya drainase di daerah Jirek Bukittinggi. (pry)
