Kurniatul menambahkan, bantuan yang mereka terima dari LAZ Semen Padang tidak hanya dalam bentuk modal usaha, tetapi juga bermacam-macam bentuk pelatihan hingga cara mengatur keuangan. Sejak berdiri sekitar dua tahun yang lalu, kelompok Melati sudah mampu mendirikan koperasi kecil-kecilan yang dapat membantu anggota yang kesulitan dalam menjalankan usahanya dengan uang iuran yang mereka sisihkan setiap minggunya.
“Sebelumnya kita pernah mendapatkan bantuan uang, tapi hanya sebentar uang habis karena kita tidak tahu cara mengelolanya seperti apa. Tapi kalau bantuan yang diberikan LAZ, mereka tidak lepas tangan begitu saja dan mereka terus memberikan pendampingan sampai kelompok kami bisa sukses dan mandiri,” sambung ibu yang sekarang berjualan pecal di kawasan Pampangan.
Bahkan ia mengatakan, salah seorang anggotanya sudah ada yang memasarkan masakannya berupa rakik maco, rakik kacang, serundeng dan keripik balado ke Arab Saudi. Menurutnya, hal seperti ini sangat positif sekali karena selain bisa membantu perekonomian keluarga juga bisa membiayai pendidikan anak-anak mereka.
Penanggung jawab program PEK LAZ Semen Padang, Akmal Ahmad mengatakan, LAZ Semen Padang memang telah menganggarkan sebesar Rp 400 juta pertahun untuk dua daerah yaitu di Limau Manis Selatan dan Pampangan. “Dalam penyaluran program ini, LAZ Semen Padang membentuk empat komunitas yaitu komunitas ibu-ibu penjual penganan, komunitas komputer, komunitas bengkel sepeda motor dan komunitas menjahit,” ujarnya.
Sementara Kepala Pelaksana Harian LAZ Semen Padang M. Arif mengatakan, dalam menyalurkan zakat dari karyawan PT Semen Padang ini, LAZ langsung melakukan survey langsung ke seluruh daerah yang belum tersentuh bantuan program dari pihak lain. Terkait dengan rencana kelompok Mawar dan Melati yang ingin mendirikan Koperasi Syariah, ia menyambut positif dan akan terus mendukung rencana tersebut.
Bahkan, LAZ Semen Padang akan mendirikan pujasera yang akan menjadi tempat para anggota kelompok yang telah dibina untuk menjual hasil kreasinya, sehingga dapat lebih dikenal dan dinikmati orang banyak. (ren)