TABING, METRO – Pascaterbakar pada Kamis (6/12), pedagang bersama pemuda Pasar Tabing mulai mendirikan tenda di lokasi kebakaran tersebut, Jumat (7/12). Pantauan POSMETRO di lapangan, terlihat pedagang dan para pemuda setempat memasang tenda darurat untuk menampung bantuan yang masuk dari berbagai instansi.
Salah seorang pedagang, Adril (40) mengungkapkan, hingga sekarang belum ada masuk bantuan dari Pemko atau instansi terkait pascaterbakarnya Pasar Tabing. ”Tidak ada sama sekali bantuan yang diterima,” ujarnya yang sudah 10 tahun berjualan di pasar tersebut.
Ia mengatakan, aktivitas pembersihan saat ini belum dilakukan sama sekali di lokasi kebakaran. Hal ini disebabkan karena masih ada garis police line yang terpasang di lokasi. “Kita menunggu instruksi dari pihak terkait. Jika telah turun instruksi, maka aksi bersih-bersih akan kita lakukan,” ungkapnya.
Adril menginginkan Pemko dapat memberikan bantuan kepada pedagang yang menjadi korban. Sehingga pedagang bisa tetap bertahan hidup dan perekonomian tidak mati.
Korban lainnya, Anto (35) mengungkapkan, meski instruksi pembenahan belum ada, namun ia bersama korban kebakaran lainnya mengambil inisiatif mendirikan posko darurat bersama pemuda. Tendanya merupakan milik masjid depan pasar. “Jika ada pihak yang membantu, tentu bisa ditaruh pada tenda ini sementara,” ucap pedagang ayam itu.
Ia mengatakan, akibat musibah itu, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Ia menginginkan, lokasi berjualannya dapat dibangun lagi oleh pihak terkait. Supaya aktivitas keseharian pedagang tetap ada dan perekonomian terus berputar.
“Kita ingin berjualan lagi. Jika tidak ada inisiatif pihak terkait, kita akan berusaha bangkit lagi dari nol,” ucapnya yang sudah empat tahun berjualan di lokasi itu.
Di sisi lain, Zein (40) mengatakan, baru dari pihak kelurahan yang melakukan pendataan terkait terbakarnya pasar ini. “Baru sekedar data dan belum ada menyalurkan bantuan,” paparnya saat ditemui.
Zein menerangkan, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB tersebut, tidak satupun barang-barang dagangannya yang terselamatkan. Sebab api sangat cepat merembes ke tokonya dan besar sekali.
”Kita sebagai korban mengambil hikmah dari musibah yang terjadi dan bersabar dalam menghadapinya. Namanya saja musibah, tentu yang ke depan akan kita kaji lagi,” sebutnya.
Ketua Komisi IV DPRD Padang, Maidestal Hari Mahesa mendorong Pemko mendirikan lapak-lapak bagi pedagang di lokasi bekas terbakar atau tempat yang masih bisa digunakan. Ini demi tidak terputusnya perekonomian pedagang dan aktivitas jual beli tetap ada. ”Bangun lokasi sementara bagi pedagang dengan jumlah semampunya,” ujar kader PPP.
Kemudian, Maidestal meminta pedagang untuk bersabar dan menerima dengan lapang dada bencana yang terjadi tersebut. (ade)