SAWAHLUNTO, METRO—Sebanyak 90 ekor sapi di Kota Sawahlunto dilakukan pengambilan sampel darah, Selasa 24-25 Mei 2022. Kegiatan pengambilan sampel darah sapi dilaksanakan oleh Balai Besar Veteriner Baso yang berlokasi di Kecamatan Barangin, Desa Talago Gunung . TIM BVet Balai Besar Veteriner, yang bekerjasama dengan UPTD Puskeswan Sawahlunto dr.Hasto Wardoyo SpOG (K).
Sedangkan tujuan dari pengambilan sampel darah ini adalah untuk mengetahui adanya beberapa penyakit pada ternak sapi. Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang terpenting dari kegiatan peternakan. Ada beberapa penyakit yang terjangkit pada sampel darah sapi yaitu, Penyakit BVD Virus (Bovine viral diarrhea) merupakan penyakit ternak yang sangat infeksius.
Virus ini menyebabkan, kerugian ekonomi seperti, kematian embrio dini, Abortus, kematian foetus, dan anak sapi lahir dalam keadaan lemah. Virus ini menyerang pada induk sapi betina terutama pada induk sapi yang sedang bunting, keguguran (abortus) terjadi umumnya pada usia bunting 5-6 bulan dan dapat jadi berulang kali, sifat virus ini juga menular terutama pada sapi Bunting. Jembrana Disaese (JD).
Penyakit Jembrana adalah penyakit menular akut pada sapi Bali. Penyakit jembrana (JD) hanya menyerang sapi Bali dan tidak ditemui pada rumpun sapi yang lain. Virus jembrana merupakan virus yang menyebabkan immunodefisiensi (hilangnya kekebalan tubuh).
Dengan adanya pemeriksaan kali ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengantisipasi penyebaran virus dan penyakit pada ternak sapi sehingga dapat diatasi sejak dini. Dalam kegiatan ini UPTD Puskeswan menurunkan dua petugas Paramedis, untuk membantu dan mendampingi ke lokasi pengambilan sampel darah tersebut.
Menurut Petugas dari Balai Besar Veteriner Baso Agus Suseno Amd, kegiatan ini kami fokuskan pada desa Talago Gunung, sebab populasi sapi di desa tersebut banyak, selain itu ternak sapi nya mudah untuk di kumpulkan pada satu tempat dan antosiasme warga akan kesehatan sapi sangat tinggi.
Selain kegiatan ini, pelayanan kesehatan hewan yang di jalankan baik di waktu kerja dan di luar waktu kerja pun, masyarakat nya sangat peduli akan kesehatan ternaknya. “Hal ini di bukti kan laporan masyarakat jika ada ternak sapinya sakit, kami akan slalu siap dan ada buat warga sawahlunto jika ternak sakit,”ujar Agus. (pin)
