SAWAHLUNTO, METRO–Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto melakukan kunjungan kerjanya ke PDAM Sawahlunto, Selasa (17/5). Kunjungan tersebut untuk bertemu langsung dengan Direktur PDAM Sawahlunto beserta jajarannya dengan tujuan menyampaikan keluhan masyarakat terkait pelayanan PDAM Sawahlunto.
Tim Komisi III DPRD Sawahlunto yang hadir dalam dengar pendapat tersebut, dipimpin Ketua Tim Masrizal, Sekretaris Tim Rio Mardanil dan anggota Komisi III H. Lazwardi, Osvita, Harto dan Jhon Warta. Dari Sekretariat DPRD Sawahlunto juga dihadiri Kabag Umum DPRD Sawahlunto Arfizon dan Murti Yusfa.
Direktur PDAM Sawahlunto Arif mengungkapkan, berbagai kendala yang dihadapinya dalam memanage pengelolaan PDAM Sawahlunto. Menurutnya ada sekitar 8 ribu lebih pelanggan PDAM yang tersebar di empat Kecamatan Kota Sawahlunto. “Sedangkan petugasnya terbatas cuma ada 46 orang, 3 orang di pengawasan lapangan dan 2 orang bagian kunjungan ke lokasi-lokasi pipa dan warga masyarakat,” ujar Arif.
Menurutnya Arif, keterbatasan petugas tersebut tidak bisa ditambah karena aturan dari pusat sesuai dengan jumlah pelanggan. Banyak terdapat bocoran pada pipa yang menyebabkan kehilangan air, kebocoran tersebut bisa disebabkan oleh retak-retaknya pipa akibat perubahan musim dan cuaca. Mahalnya biaya listrik yang harus dibayarkan, topografi daerah Sawahlunto yang berbukit dan jurang.
“Sekarang PDAM dibantu dana sebesar Rp 27 miliar untuk membangun jaringan pipa baru dari Kandih, agar bisa memenuhi stoke di Kecamatan Barangin Sawahlunto dan saat ini dalam pengerjaan,” kata Arif.
Ketua Komisi III DPRD Sawahlunto dan anggota juga mempertanyakan, tentang pelayanan PDAM Sawahlunto terkait dengan daerah-daerah yang tidak sampai aliran air dari PDAM padahal sudah berlangganan. Mengenai air PDAM Sawahlunto yang jarang hidup, kadang 2 kali seminggu, kadang 1 kali seminggu dan sering menimbulkan pertengkaran antara warga dengan petugas di lapangan.
Kemudian, jumlah mobil tanki PDAM Sawahlunto yang cuma 2 unit dan sudah tua. Anggota Komisi III Lazuardi meminta kepada Direktur PDAM Sawahlunto agar tidak takut menaikan harga dasar langganan dengan melihat kondisi para pelanggan yang berasal dari kelas menengah ke atas, serta juga tidak segan-segan membongkar meteran pelanggan yang berada didalam rumah, agar pada saat pemeriksaan tiap bulannya petugas tidak harus menunggu pemilik rumah pulang dulu.
Di samping itu Komisi III mengingatkan, agar dilakukan pemetaan ulang, terkait pelanggan yang hanya terdiri dari 1 KK atau 2 KK, daerah-daerah yang air PDAM Sawahlunto tidak sampai. Dan juga menyebutkan bahwa PDAM Sawahlunto jangan mengabaikan laporan masyarakat sering tidak mengangkat telepon. (pin)














