PESSEL, METRO–Petani kelapa sawit dan toke tanda buah segar ( TBS) di Kabupaten Pesisir Selatan, khususnya di Kecamatan Air Pura dan Kecamatan Pancung Soal, Sumatera Barat mulai gerah dengan kondisi harga pembelian tandan buah segar ( TBS) kelapa sawit di daerah tersebut.
Data berhasil dikumpulkan Pos Metro di lapangan, malam tadi Minggu (15/5/2022) harga pembelian tandan buah segar ( TBS) kelapa sawit di dua perusahaan sawit ada di Kecamatan Pancung Soal dan Kecamatan Tapan tidak sama. Perusahaan TBS di Kecamatan Pancung Soal Rp. 1.600 per kilogramnya, sedangkan untuk salah satu perusahaan penerima penjualan TBS Rp. 1.750 per kilogramnya.
Aidil salah seorang petani kelapa sawit di daerah itu mengatakan, kondisi harga tandan buah segar ( TBS) d tingkat toke dan perusahaan ini setiap hari bisa berubah – ubah. Harga TBS yang turun dan tidak stabil sehingga petani tidak sanggup membeli pupuk. Karena tidak sanggup membeli pupuk, produksi tanaman sawit akan turun. Belum lagi biaya upah panen dan melangsir sawit.
” Namun, tidak tertutup kemungkinan harga TBS saat ini naik, malam nanti bisa saja turun. Sebagai petani berharap dinas terkait bersama anggota DPRD yang ada duduk bersama dengan pihak perusahaan sawit, dan petani. Untuk mencarikan solusi dari permasalahan harga sawit tersebut,” ucapnya.
Ya, biar tidak sewenang – wenang pihak perusahaan membeli harga TBS pada petani, jadi perlu disama persepsi. Sambung Aidil
Hal sama juga dikeluhkan petani kelapa sawit lainya, sebut saja Yayan, kalau harga penjualan TBS di tempatnya bisa mencapai Rp. 900 hingga Rp.1000 per/kg, itu terjadi jelang Idul Fitri beberapa bulan yang lalu.
Ia berharap pemerintah daerah, Pesisir Selatan melalui dinas terkait bisa ikut sedikit memperjuankan keluh kesah petani sawit, jangan sampai terjadi monopoli harga sawit.
Sementara itu Andi toke kelapa sawit menuturkan, sejak dua hari terahir harga pembelian TBS di tingkat petani ke toke Rp. 1.100 per kilogramnya, dan malam tadi naik Rp. 1.300 per kilogramnya. Sedangkan dari tingkat pengepul ( toke) ke perusahaan penjualan TBS Rp. 1.700 per kilogramya, malam tadi naik Rp. 150 per kilogramnya.
Karena stok tangki penyimpanan di setiap pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini juga terbatas sehingga tidak mampu menampung CPO dalam jumlah yang banyak, serta mengantisipasi antrian kendaraan pengangkut buah kelapa sawit, maka Andi harus ikut menyesuikan dengan kondisi terjadi di pabrik, dengan cara menyetop dulu penjualan TBS dari petani.
Pada Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia ( APEKSINDO) di Pessel, bersama Pemkab Pessel, DPRD Pessel dan dinas terkait bisa duduk bersama dengan pihak perusahaan, tentang harga sawit.
Kepada Dinas Pertanian, Kabupaten Pesisir Selatan Mardianto ketika dikonfirmasi Pos Metro beberapa hari yang lalu menegaskan, terkait turunya harga tandan buah segar atau TBS Sawit turun bukan menjadi isu daerah, melainkan sudah menjadi isu nasional.
Lanjut Mardianto, pemerintah daerah tidak bisa mengambil kebijakan terkait masalah ini, apa menjadi keluhan petani sawit akan kita sampaikan pada pemerintah provinsi sumatera barat.
” Pemerintah Pusat, melalui Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarakan larangan ekspor sawit,” tekuk Mardianto. ( Rio)
