BUKITTINGGI, METRO–Dalam rangka memperingati Hari Bumi tanggal 22 April, PT PLN (Persero) melaksanakan penanaman 1800 pohon secara simbolis di lokasi pembangunan PLTA Masang II, di Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dengan mengusung tema “Penanaman Pohon dalam Rangka Peringatan Hari Bumi & Program TJSL Prioritas Lingkungan serta Pencanangan PLTA Masang 2 x 22 MW sebagai Pilot Project Mitigasi Perubahan Iklim dan Pemanfaatan FABA”, kegiatan dihadiri oleh Executive Vice President Health, Safety, Security, and Environment (EVP HSSE), Komang Parmita, Executive Vice President Energi Baru dan Terbarukan (EVP EBT), Cita Dewi, GM PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng), Alland Asqolani, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat, Herry Martinus, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Siti Aisyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, Arif Restu serta jajaran pemerintahan Kabupaten Agam.
Dalam sambutannya mewakili Direktur Mega Proyek dan Energi Baru dan Terbarukan PT PLN (Persero), Komang Parmita menyampaikan “ Bertepatan dengan peringatan hari bumi ini saya ingin menyampaikan bahwa masalah iklim dan pemanasan global menjadi perhatian seluruh negara sehingga kita harus menjaga kenaikan suhu bumi sesuai dengan ketetapan dalam Paris Agreement dan COP26 baru-baru ini.”
“Energi kelistrikan menjadi salah satu sektor penting yang mendapatkan perhatian mengingat kontribusinya dalam pembentukan Gas Rumah Kaca. Pemerintah Indonesia berkomitmen menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29% terhadap proyeksi skenario bisnis yang dijalankan secara biasa (business as usual) pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Hal tersebut menjadikan PLN mempunyai peran penting dalam program dekarbonisasi untuk mencapai NZE tahun 2060.”
Bantuan Perbaikan Mesin Kilang
Dalam kesempatan tersebut PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar berkesempatan menyerahkan bantuan TJSL berupa Elektro Motor Kilang Tebu Kelompok Tebu Inovatif yang berlokasi di Kab Agam.
Bantuan senilai Rp. 121.311.00,- digunakan untuk perbaikan mesin kilang tebu yang selama ini menggunakan mesin diesel dompeng sebagai motor penggerak beralih ke motor listrik sebagai motor penggerak pada mesin penggiling tebu.
“Ada sebanyak 200 pabrik pengolahan tebu yang berada di daerah Matur dan Canduang masih mengunakan Captive Power,” ungkap Toni Wahyu Wibowo, GM PLN UIW Sumbar.
Menurut Toni salah satu penyebab rendahnya daya saing pangan dan rendahnya produksi adalah kurangnya pemahaman mengenai efektifitas mesin penggilingan tebu, disamping beberapa faktor lainnya.
“Harapan kami ke depan para pengusaha penggilingan tebu seluruhnya semakin terbuka wawasan serta pengetahuan untuk beralih dari pola pengolahan tebu yang konvensional menjadi modern dengan mekanisme penggerak gilingan tebu berbasis listrik yang lebih menguntungkan dan bebas polusi udara,” ungkapnya lagi.
Herry Martinus, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumbar mengapresiasi bantuan sekaligus perhatian PLN terhadap pengusaha penggilingan tebu.
“PLN merupakan salah satu BUMN terdepan dalam menjaga bumi kita. Apresiasi atas bantuan TJSL terhadap penggilingan tebu, dimana ini menjadi upaya PLN dalam mendorong pelaku usaha untuk beralih mekanisme produksi menjadi lebih efektif dan ramah lingkungan sembari juga meningkatkan penghasilan dan perekonomian masyarakat melalui kenaikan produksi gula aren,” imbuh Herry.
Dalam kesempatan yang sama Manager Komunikasi & TJSL PLN UIW Sumbar Yenti Elfina mengungkapkan pemberian bantuan TJSL kepada kilang tebu sangat inovatif, selain menjadi aksi nyata PLN dalam mendukung kebijakan transaksi energi, bantuan ini juga memberi ruang kepada UMKM untuk berkembang lebih cepat. (re/ hsb)
