JAKARTA, METRO–Puluhan massa yang didominasi oleh mak-mak dan elemen buruh menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang utama Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/4) pukul 14.00 WIB. Massa dalam aksinya membawa beberapa spanduk dan poster berisi pesan yang beragam. Misalnya, spanduk yang berisi tentang tuntutan menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako) dan minyak goreng.
Tidak hanya itu, massa aksi juga memasang spanduk berisi tuntutan pecat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. “Turunkan harga minyak goreng atau revolusi,” demikian isi pesan dalam spanduk yang dibawa massa aksi, Kamis (21/4).
Selain itu, massa aksi juga membawa poster yang isinya mengajak rakyat berani menyuarakan aspirasi terhadap kegagalan Joko Widodo (Jokowi) menjabat Presiden RI.
“Jokowi mundur harga mati,” demikian pesan dalam poster yang dibawa massa aksi demonstrasi itu. Aksi mak-mak dan elemen buruh itu diketahui membawa dua mobil komando. Aksi massa itu membuat polisi menutup Jalan Gatot Soebroto di depan gerbang Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.
9.915 Personel TNI dan Polri Diterjunkan Kawal Demo 21 April 2022
Sebanyak 9.915 personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk mengawal aksi demonstrasi mahasiswa dan elemen buruh di depan Istana Negara dan Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Kamis (21/4). “Kekuatan pengamanan, totalnya 9.915 personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Kamis (21/4).
Dari jumlah itu, 1.440 di antaranya merupakan personel TNI dari Kodam Jaya. Ada juga bantuan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu menjelaskan pengamanan dengan jumlah kekuatan personel seperti itu, tidak hanya untuk mengamankan peserta demonstrasi saja.
“Jadi, bukan hanya pengunjuk rasa tetapi masyarakat di sekitarnya, seperti pegawai perkantoran, akses pengguna jalan. Semuanya kami jaga agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” ungka Zulpan.
Selain itu, Polri juga melakukan filterisasi massa guna menghindari penyusup yang membuat keonaran. “Kami umumkan biar masyarakat tahu jangan ada yang bertindak sebagai penyusup,” kata Zulpan.
Sebelumnya diberitakan, massa dari elemen mahasiswa dan buruh akan menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara dan Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (21/4). Menurut Zulpan, berdasar pemberitahuan, jumlah massa yang akan mengikuti demonstrasi antara 1.200 sampai 1.800 orang. “Namun, nanti di lapangan, kepolisian mengantisipasi dengan melibatkan pasukan yang lebih banyak untuk menjamin keamanan,” ujarnya. (ast/mcr18/jpnn)
















