PDG.PANJANG, METRO–Dikarenakan faktor iklim di belahan bumi utara berubah, membuat harga bahan dasar tepung terigu naik. “Tepung terigu dibuat dari bahan dasar gandum. Karena faktor iklim, maka Indonesia tidak bisa memproduksi gandum sendiri. Sedangkan kebutuhan gandum Indonesia meningkat setiap tahunnya. Alhasil sejak tahun 2019 lalu Indonesia menjadi negara pengimpor gandum terbesar di dunia,” papar Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam, Putra Dewangga, S.S, M.Si, Jumat (8/4).
Saat ini, katanya, muncul permasalahan dengan terjadinya gangguan cuaca di belahan bumi utara. Sehingga berdampak ke penurunan produksi gandum di Kanada, Amerika Serikat, Rusia, termasuk Ukraina. Ukraina adalah pengimpor gandum utama untuk Indonesia, yaitu mencapai 23 persen dari total impor gandum Indonesia. Sedangkan Rusia adalah pengimpor gandum terbesar kedua.
“Dengan demikian, di samping faktor gangguan cuaca, maka faktor perang Rusia-Ukraina juga sangat mempengaruhi harga tepung terigu di Indonesia,” ulasnya.
Secara khusus, katanya, kenaikan tepung terigu cukup berdampak pada UMKM Kota Padang Panjang. Itu lantaran Padang Panjang dikenal sebagai kota kuliner dengan berbagai menu masakan tradisional dan olahan yang sebagian juga berbahan baku tepung terigu.
“Kenaikan harga minyak mentah dan gandum dunia adalah 2 hal yang tidak bisa dihindari, karena faktor ketergantungan Indonesia yang sangat tinggi terhadap 2 komoditi tersebut.,” katanya.
Sementara terkait kenaikan sejumlah harga barang dan jasa belakangan ini yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat, Putra menyebutkan, Pemerintah Pusat berupaya untuk menjaga daya beli masyarakat dengan melanjutkan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Kartu Pra Kerja.
“Baru-baru ini Pemerintah juga meluncurkan subsidi gaji bagi pekerja dengan pendapatan di bawah 3,5 juta rupiah, BLT minyak goreng. Pemerintah juga sedang menggodok kemungkinan pemberian BLT bagi UMKM seperti yang pernah dilakukan tahun 2020 lalu,” ungkapnya. Pemerintah Kota Padang Panjang, kata dia, siap melaksanakan kebijakan nasional tersebut dengan sebaik-baiknya, (rmd)
