SIMPANGBENTENG, METRO–Bekerja serabutan dengan penghasilan pas-pasan, Masrizal (42), warga Jorong Indo Baleh Barat, Nagari Mungo, Kecamatan Luhak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, tertolong dengan adanya kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang diluncurkan oleh pemerintah.
Mulai dari operasi usus buntu pada tahun 2015 silam di RSUD Adnan Wd Payakumbuh. Setelah sehat dan kembali beraktivitas seperti biasa, tiba-tiba dirinya kembali harus mendatangi rumah sakit untuk periksa tensi tinggi. Akibat tensi tinggi saya harus menjalani pemeriksaan dan makan obat rutin setiap hari sampai saat ini. Bahkan seminggu sekali Masrizal, harus menjemput obat rutin kepuskesmas Mungo, Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Saya sampai saat ini masih makan obat rutin akibat tensi tinggi, dan saya jemput setiap minggu ke-Puskesmas di Mungo. Bahkan karena tensi tinggi, kadang saya jam Satu dini hari dilarikan ke-RS Yarsi Payakumbuh, dan sempat Empat kali saya dirawat karena tensi tinggi. Dan pada tahun 2015 silam saya pernah operasi usus buntu,” ucap Masrizal, bercerita dengan Wartawan, Selasa (5/4).
Tidak hanya dirinya yang keluar masuk rumah sakit, tetapi pernah anaknya juga mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit. Beruntung dirinya, dan keluarga serta anak-anaknya memiliki kartu JKN-KIS dari pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. “Semua pengobatan yang saya jalani, selesai dengan kartu JKN-KIS program BPJS Kesehatan. Saya sangat terbantu sekali, dan mamfaat kartu JKN-KIS ini benar-benar besar bagi masyarakat seperti saya,” ucapnya bersyukur bisa menjadi bagian dari peserta program JKN-KIS.
Dia menyebut, jika dibayar dengan uang tunai atau dari saku sendiri biaya untuk operasi usus buntu, mungkin mencapai belasan juta. Belum lagi sejak beberapa tahun silam dirinya harus periksa dan makan obat rutin dengan biaya cukup mahal bila dibayar tunai. “Alhamdulillah, tidak ada sedikitpun dipungut biaya. Kalau dibayar dengan uang saku secara tunai, saya yakin saya tidak sanggub, tetapi semuanya cukup dengan memperlihatkan kartu JKN-KIS, seluruhnya gratis,” ucapnya.
Selain gratis, petugas kesehatan difasilitas kesehatan juga memberikan pelayanan dengan ramah dan penuh senyum. Tidak ada perbedaan antara pasien umum dan pasien yang datang berobat dengan menggunakan kartu JKN-KIS. “Pelayanan dari fasilitas kesehatan cukup bagus, tidak ada perbedaan pasien umum dan yang pakai kartu JKN-KIS,” ungkapnya. (uus)
