PADANG, PADANG – Personel relawan Tagana Sumbar yang berada di kabupaten dan kota diminta untuk lebih sensitif, mengingat sekarang ini lantaran rawan terjadi bencana. Karena saat Ini tengah musim hujan dengan curahnya yang cukup tinggi. Sehingga tak menutup kemungkinan rawan terjadi bencana alam terutama banjir dan longsor.
”Ironinya, jangan duluan pula Tagana daerah lain yang tahu bencana di lokasi kita, ‘ ujar Pembina Tagana Sumbar Irwan Basir Dt Rj Alam saat Apel kesiapsiagaan Tagana Sumbar di Kuranji, Senin (26/11).
Irwan yang juga Kabid Banjamsos Dinsos Sumbar menambahkan, relawan yang tergabung dalam Tagana Sumbar berjumlah lebih kurang 1.100 orang relawan. Mereka yang tersebar di kabupaten-kota tentu lebih hafal dan paham akan daerah mereka yang terhadap ancaman bencana.
Akan twtapi, pada musim hujan sekarang yang sering terpapar bencana alam, masyarakat yang bermukim di bantaran sungai sisi Bukit. Warga yang bermukim di bantaran sungai saat musim hujan rawan dilanda bencana banjir. Sedangkan, warga yang bermukim di lereng bukit, sangat rawan saat ini terpapar bencana longsor.
Kemudian meminta relawan Tagana di musim hujan ini lebih banyak sensitif dengan kondisi sekitar masing masing. Selain itu diharapkan selalu memotuvasi masyarkat yang bermukim di rawan bencana untuk selalu waspada.
Selain itu pada moment apel kesiapsiagaan ini tidak luput dari evaluasi dari kinerja relawan dalam rnretang tahun 2018 ini. Hal ini dilakukan untuk mengukur keaktifan dan kesensitfan relawan Tagana akan bencana alam di wilayah masing-masing.
Disebutkan, sesuai dengan amanat UU No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Dalam UU itu pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. “Setiap orang berhak mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan bencana,mendapatkan pendidikan, pelatihan dan ketrampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana,” sebutnya lagi.
Selain itu, juga mendapatkan informasi secara tertulis dan lisan tentang kebijakan penanggulangan bencana, berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan program penyediaan bantuan pelayanan kesehatan termasuk dukungan psikososial. Dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya dan melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan penanggulangan bencana.
Untuk menyikapi itu, sambung tokoh warga Kota Padang itu, maka disiapkan Tagana terlatih dalam memberikan pelayanan terhadap korban bencana. Ini pun sudah disiapkan dengan menggelar sejumlah pelatihan, yang melibatkan relawan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (boy)