PARIAMAN, METRO–Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin menyatakan Kota Pariaman sangat konsen untuk penurunan angka Stunting, dan ini terbukti dengan menurunya angka stunting Kota Pariaman dari tahun ke tahun. “Kenapa tidak tahun 2018, stunting Kota Pariaman berada diangka 17,7 persen, dan di tahun 2021 kemarin, kita sudah diangka 10,3 persen, sesuai dengan elektronik-pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM), dan kami menargetkan, untuk tahun 2024 mendatang, angka stunting di Kota Pariaman berada diangka 5 persen,” kata Mardison Mahyuddin, kemarin.
“Dengan angka 10,3 persen, berarti angka stunting Kota Pariaman berada diatas rata-rata Nasional, dimana tahun 2021 sebesar 24,4 persen, dan pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen, dan kita yakin, Kota Pariaman dapat mencapai angka 5 persen di Tahun 2024 mendatang,” ujarnya.
Mardison juga mengatakan, anak yang stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan, ulasnya
“Karena itu, Pemerintah Kota Pariaman memberikan perhatian khusus terhadap 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HKP), yang dapat mendapat menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan, dengan program dan kegiatan yang kita buat,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua DPRD Kota Pariaman ini juga menuturkan bahwa Kota Pariaman sendiri, menjadikan pengurangan Stunting sebagai salah satu program unggulan Kota Pariaman, yang tercantum dalam program kedua “Program Kesehatan Gratis”, program unggulan ke 6 “Program Pariaman Sejahtera”, dan program unggulan ke 19 “Revitalisasi PKK”, ucapnya mengakhiri.
Sementara itu Angota DPR RI Komisi IX, Ade Rezki Pratama, mengatakan bahwa masalah stunting di Indonesia, masih menjadi salah satu perhatian utama pemerintah, hal ini ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pada Visi Pembangunan Indonesia.
“Sesuai arahan Presiden, titik dimulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah, karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada lagi Stunting, kematian bayi, dan kematian ibu yang meningkat,” ungkapnya.
Anggota DPR RI 2 Periode ini juga menjelaskan bahwa, anak-anak Indonesia masa depan, harus sehat, cerdas, kreatif, dan produktif. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas, maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa, jangan ada lagi anak stunting di Sumatera Barat umumnya, dan Kota Pariaman khususnya, tuturnya.
“Kami mengapresiasi upaya Pemko Pariaman dalam menurunkan angka Stunting di Kota Pariaman, dan angkanya telah berada dibawah angka yang ditargetkan nasional, sehingga nantinya anak-anak Kota Pariaman, dapat lebih hebat lagi dimasa yang akan datang, dan hal ini berkat program dan kegiatan yang telah dilakukan pak Walikota dan Wakil Walikota Pariaman, dan ini merupakan keberhasilan dan ladang amal bagi keduanya,” tutupnya.
Diakhir acara, para peserta yang terdiri dari para kader KB, Bidan desa, Pendamping ibu hamil dan kader Gerindra, yang merupakan Partai pengusung Ade Rezki Pratama ini, juga berkesempatan memperoleh Door Price dari anggota Legislator ini, seperti Sepeda, Kompor Gas, Magic Com, Kipas Angin, Blender dan Perlengkapan elektronik lainya. (efa)
