JAKARTA, METRO–Tim Densus 88 Antiteror segera melakukan deradikalisasi terhadap anak-anak yang diduga terpapar paham radikal oleh kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII). Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar menegaskan deradikalisasi ini perlu dilakukan karena anak-anak begitu mudah dipengaruhi. “Densus 88 AT berupaya melakukan deradikalisasi,” ujar dia kepada wartawan, Selasa (29/3).
Dia menyebut deradikalikasi merupakan tindakan menetralkan pemikiran bagi mereka yang sudah terpengaruh paham radikal. Menurut Aswin, dalam melakukan deradikalisasi, Densus 88 akan melibatkan banyak pihak. “Kami bekerja sama dengan Kementerian Sosial atau ormas Islam dalam rangka moderasi beragama,” kata Aswin.
Densus 88 menemukan fakta mengejutkan terkait penangkapan 16 teroris di Sumatera Barat pada Jumat (25/3). Kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) itu mengaku merekrut anggota baru yang masih anak-anak di wilayah Sumbar secara masif.
Jaringan NII ini juga terkoneksi dengan kelompok teroris di tiga wilayah di Indonesia. Baca Juga: Densus 88 Tangkap 16 Tersangka Terorisme di Sumbar “Kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali,” kata Aswin. Selain merekrut anak-anak, kelompok tersebut juga pengin mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam secara menyeluruh. (cr3/jpnn)
















