TANAHDATAR, METRO–Seorang guru honorer di Kecamatan XI Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Desy Arisanti (41), merasakan betul mamfaat memiliki kartu BPJS Kesehatan. Dua kali melahirkan anak secara operasi di Rumah Sakit di Kota Padangpanjang, tidak menggeluarkan biaya sedikitpun alias gratis.
Wanita tangguh yang sudah menjalani profesi menjadi guru sejak belasan tahun silam itu, ketika mengetahui mamfaat BPJS Kesehatan begitu besar untuk kesehatan, maka pada tahun 2013 silam langsung memutuskan untuk bergabung sebagai peserta mandiri program BPJS Kesehatan bersama keluarga kecilnya. Masuk di kelas III, dengan membayar iuran setiap bulan hingga sekarang tak pernah menunggak.
Selain untuk melahirkan anak pertama dan kedua dengan cara operasi, Desy Arisanti, juga beberapa kali mempergunakan kartu BPJS Kesehatan untuk berobat disaat demam atau sakit kepuskesmas terdekat. Setiap, datang kepuskesmas disamping gratis, juga dilayanani dengan baik tanpa ada perbedaan pasien umum dengan peserta BPJS Kesehatan.
“Saya memang sudah lama menjadi peserta program BPJSK Kesehatan secara mandiri. Dan saya merasakan betul mamfaatnya saat melahirkan anak pertama dan kedua secara operasi di rumah sakit, semua biayanya gratis. Kalau dibayar, tentu biayanya mencapai jutaan dan tentu sangat berat untuk saya. Untung saya tertolong oleh BPJS Kesehatan sehingga semuanya gratis,” cerita pahlawan tanpa tanda jasa itu.
Bekerja sebagai Guru Honorer dengan gaji pas-pasan bahkan jauh dari kata cukup, dirinya merasa terbantu terutama ketika mengalami sakit.Tidak memiliki biayapun, dirinya berani datang kefasilitas kesehatan hanya dengan membawa selembar kartu BPJS Kesehatan, karena semua biaya berobat gratis. Selain itu, BPJS Kesehatan juga terus melahirkan layanan aplikasi yang bisa di lihat melalui mobile JKN.
Dia berharap, semoga semua masyarakat khususnya di Tanah Datar bisa bergabung sebagai peserta program BPJS Kesehatan. Apakah sebagai penerima bantuan iuran dari pemerintah atau bergabung sebagai peserta mandiri.
Dengan begitu, kualitas kesehatan masyarakat akan semakin baik dan tidak ada lagi kekhawatiran atau kecemasan soal mahalnya biaya berobat difasilitas kesehatan, terutama jika dirawat inap di rumah sakit atau membeli obat rutin. (uus)
