PDG.PARIAMAN, METRO–Masyarakat petani di berabagai kecamatan sampai saat ini masih mengeluh dengan persoalan kelangkaan pupuk. Bahkan hama juga menyerang lahan persawahannya, akibatnya hasil panen masyarakat jauh merosot. Lahan persawahn masyarakat yang sering diserang hama tikus ada di Kenagarian Paritmalintang, Pakandangan dan Lubuk Pandan. Sejalan dengan itu petani juga kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Akibatnya, hasil panen merosot.
Sementara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padangpariaman tetap memperbaiki sarana para sarana pertanian, seperti pembangnan irigasi untuk lahan persawahan dan pembangun embung di Kecamatan V Koto Kampung Dalam untuk aliran persawannya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padangpariaman, Yurisman mengakui persoalan tersebut. Namun, ia tetap melengkapi sarana para sarana dengan dana APBDdan APBN. “ Sayangnya, dana untuk lebih jauhnya masih kurang. Kita akan tetap usahaka mendapatkan dana APBN seperti pembangunan embung ini,” kata Yurisman.
Katanya, embung yang dibangun untuk mengairi sawah yang selama ini memanfaatkan air tadah hujan, karena itulah pemkab membangun dua embung di Kecamatan V Koto Kampung Dalam yang dananya berasal dari APBN pada 2021 dengan nilai dana masing-masingnya sekitar Rp120 juta. “Embung tersebut dibangun untuk mengairi sawah yang selama ini memanfaatkan air tadah hujan,” katanya.
Ia menyebutkan satu embung tersebut dapat mengairi sampai 20 hektare sawah dan diharapkan dengan adanya penampung air itu maka petani dapat menggarap sawah minimal dua kali setahun.
Dikatakan, embung tersebut saat ini telah beroperasi dan dimanfaatkan petani untuk mengairi lahan persawahan. Diharapkan dengan suplai air untuk sawah lancar maka produksi padi meningkat sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani. “Kalau lahan persawahan menggunakan air tadah hujan maka hasilnya tidak baik (tak maksimal), katanya. Selain itu pemilihan lokasi pembangunan embung tersebut yaitu di sawah yang jauh atau tidak ada jaringan irigasi yang dibangun pemerintah.
Disebutkan pemerintah membangun embung di daerah dekat perbukitan dengan mengumpulkan dan menampung air dari perbukitan yang nantinya disalurkan ke lahan persawahan. “Pembangunan embung tersebut juga merupakan permintaan dari kelompok tani,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan, banyak sawah di Padangpariaman yang memerlukan embung dan dam parit karena banyak terdapat perbukitan dan tidak dilalui irigasi. Ia menyebutkan adapun kecamatan yang sawahnya banyak berada di perbukitan yaitu V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, Sungai Garinggiang, IV Koto Aur Malintang, Padang Sago, Patamuan, dan sebagian Batang Gasan. “Kita akan terus berupaya membantu petani di daerah itu salah satunya membangun embung untuk mengairi sawah agar produksinya meningkat. Begitu juga persoalan hama dan kelangkaan pupuk,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Suhatri Bur telah melukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi di Kantor Kementerian Pertanian untuk tindak lanjuti persoalan pertanian dalam daerahnya. “Semoga hasil pertanian ke depan meningkat sesuai dengan visi dan misi menjadikan Padangpariaman Berjaya,” pungkasnya. (efa)
