SOLSEL, METRO – Kapolres Solok Selatan (Solsel) AKBP Imam Yulisdianto membantah isu kejadian penculikan anak di kabupaten itu. Bahkan, informasi yang beredar di media sosial tidak benar.
“Ini bukan penculikan anak seperti yang beredar di media social. Tapi ini hanya kesalahpahaman. Kami menyatakan bahwa ini adalah informasi hoaks,” ujar Kapolres pada press release yang dilaksanakan di Polsek Sungai Pagu.
Dijelaskan, kejadian berawal saat anak-anak pulang melawat dari rekan mereka bernama Yogi, karena sudah larut malam mereka mencari tumpangan untuk pulang.
Saat mendapati tumpangan dan mereka akan turun di Kawasan Saribu Rumah Gadang, sopir tidak mendengar, sehingga mobil terus melaju. Ketika melewati Taman Kota Muaro Labuah karena kondisi ramai dan mobil berjalan pelan, sehingga mereka melompat turun dari mobil.
“Hal ini langsung menimbulkan praduga yang tidak baik, sehingga memunculkan informasi di media sosial itu,” ungkapnya didampingi Kapolsek Sungai Pagu AKP Henwel, Kasat Reskrim AKP Mochamad Rosidi.
Untuk itu, lanjutnya, para orang tua silahkan was was kepada anak-anak mereka, tentu saja semua elemen masyarakat wajib bertanggung jawab terhadap keamanan termasuk para orang tua. Ini sudah bukan hanya tanggung jawab polisi saja.
Kepada masyarakat kami meminta untuk jangan mudah terbawa informasi ini, sehingga menimbulkan infoasi hoaks.
“Kami Informasikan apapun informasi yang mencurigakan, laporkan kepada polisi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya. Telusuri dan pelajari sebelum menyebarkan informasi,” sebutnya.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya akan terus mencari dan telusuri siapa pembawa mobil ini. Selain itu pihaknya juga akan terus melakukan pengejaran kepada pemilik akun instagram @infosolsel yang telah menyebar informasi yang saat ini telah dihapus di postingan.
Demikian juga kepada pengendara mobil yang mereka tumpangi, kami akan melakukan pencarian, saat ini sudah koordinasi dengan polsek KPGD sebagai perbatasan dan Polres tetangga yaitu Polres Solok.
“Saat mendapat informasi ini, kami langsung tindak lanjuti, dengan melakukan press release bersama korban dan orang tuanya,”katanya.
Salah seorang orang tua anak remaja yang meloncat dari mobil, Net, berharap penyebar informasi di medsos agar segera di proses. Hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat, apalagi sanak saudara yang berada dirantau.
Selain itu para orang tua anak itu meminta adanya adanya patroli malam kepada anak-anak sehingga tidak ada lagi berkeliaran di jam malam.
“Kami juga berharap, adanya patroli malam sehingga anak-anak tidak dengan leluasa berkeliaran, kami akan mencoba maksimal untuk pengawasan kepada anak kami,” tutupnya. (afr)