BUKITTINGGI, METRO–Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama mengapresiasi penurunan angka stunting di Kabupaten Agam yang selama ini mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Hal itu disampaikan Ade Rezki saat gelaran sosialisasi dan advokasi penanggulangan stunting bersama komisi IX DPR di Kecamatan Baso, Minggu (20/3).
Dalam laporannya, Plt Kadis Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB PP PA) Agam, Riyanti menjelaskan, prevalensi stunting di Kabupaten Agam mengalami penurunan signifikan saat sekarang ini jelasnya
Kemudian dari Sederet hasil survei menunjukkan angka stunting di Agam tahun 2018 mencapai 30 persen. Tahun 2019 turun menjadi 26,64 persen dan pada tahun 2020 angka stunting sudah berada di angka 10,90 persen. “Penurunan stunting dilakukan secara holistik, integratif dan berkualitas. Kami berkoordinasi dan bersinergi lintas lembaga. Karena itu kami mendorong agar segera terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), kini sudah dalam proses SK Bupati,” ujar Riyanti.
Di samping itu Pemkab Agam juga sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 371 TPK dengan jumlah kader mencapai 1.113 orang. “Kami masih kekurangan kader di lini Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Saat ini hanya ada 15 orang PKB yang menjangkau 16 kecamatan dan 82 nagari. Harapan kami semoga Bapak Ade Rezki dan Perwakilan BKKBN Sumbar biaa menprioritaskan penambahan SDM untuk Kabupaten Agam,” ucap Riyanti.
Sementara, Kepala BKKBN Sumbar Ernawati menyebutkan, hasil SSGI tahun 2021 prevalensi Balita Stunting di Sumbar turun menjadi 23,3 persen, atau berkurang 4,2 persen dari hasil SSGI tahun 2019 yang tercatat sebanyak 27,5 persen. “Hal ini tentu menggembirakan kita semua, dan itu berkat dukungan serta kerjasama dari segala pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujar Ernawati.
Namun, sambung Ernawati, target yang akan dicapai dalam penurunan Stunting pada tahun 2024 nanti cukup tinggi yaitu menjadi 14 persen, sesuai dengan amanat Presiden yang disampaikan pada tanggal 25 Januari 2021 lalu. “Ini memang merupakan tugas berat bagi kita semua. Akan tetapi, saya yakin, tugas ini akan dapat kita lalui bersama dengan hasil yang sangat memuaskan. Tentunya itu apabila kita punya komitmen serta dukungan yang tinggi terhadap penurunan angka stunting ini,” ujar Ernawati.
Pada kesempatan itu, Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama menyatakan, pihaknya akan mendukung segala upaya penurunan stunting yang dilakukan BKKBN Sumbar dan Disdalduk KB PP PA Agam.
Ade juga berpesan agar setiap calon pengantin dipersiapkan secara wawasan dan mental agar melahirkan generasi-generasi hebat. “Pencegahan stunting dapat dimulai dari mempersiapkan calon pengantin. Pasangan yang akan menikah tentu harus diberi pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar Ade.
Selain itu, kata Ade, hal yang tidak kalah penting untuk ditekankan setiap orangtua, BKKBN, serta dinas terkait adalah menyukseskan 1.000 Hari Pasca Kelahiran (HPK) anak. “Pemberian ASI selama enam bulan pertama, makanan pendamping ASI, dan pemberian vitamin. Jika nutrisi selama 1.000 HPK tidak terpenuhi maka tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Semoga target-target yang telah disepakati bersama ini bisa segera direalisasikan,” harap Ade. (pry)
















