PADANG, METRO – Diduga akibat tidak pandai berenang, santri laki-laki Pondok Pesantren MasrasahTabiyah Islamiyah (MTI) Lubuk Begalung yang diduga tidak pandai berenang ini sempat tenggelam hingga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sungai Aia Baliang, Lubuk Paraku, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Sabtu (24/11) sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebelum ditemukan tewas mengambang, Korban yang diketahui bernama Andika Ramadhan (15) warga Banuaran, Kecamatan Padang Timur tersebut mendatangi lokasi bersama dengan lima orang teman sekolahnya untuk mandi-mandi. Namun nahas, saat sedang mandi-mandi itulah, korban terbawa oleh arus sungai dan langsung tenggelam.
Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama dengan BPBD Kota Padang melakukan pencarian berhasil menemukan korban sekitar 30 menit. Petugas sempat berusaha memberikan pertolongan pertama namun setelah di cek korban sudah meninggal dunia. Setelah itu, jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal ketika korban bersama lima orang santri lainnya, mendatangi sungai tersebut. Setiba di lokasi, mereka berenang dan mandi-mandi. Namun saat itu, korban yang diduga tidak pandai berenang malah masuk ke bagian sungai yang dalam.
Korban sempat berteriak meminta tolong kepada temannya. Tapi nahas, belum saja temannya sampai, korban sudah tenggelam dan terbawa arus sungai. Saat itu juga teman-teman korban berusaha mencari korban di dalam sungai, tapi korban tidak kunjung ditemukan.
Setelah itu, teman-teman korban beranjak dari sungai dan memberitahukan kepada warga untuk membantu mencari korban. Warga kemudian beramai-ramai ke lokasi sekaligus memberitahukan kepada TRC dan BPBD Kota Padang.
Sekitar setengah jam melakukan penyisiran di sungai, korban berhasil ditemukan mengambang di sela-sela bebatuan dan kemudian mengevakuasi korban ke pinggir sungai. Petugas berusaha memberikan pertolongan pertama dengan memberikan oksigen dan mengeluarkan air yang sudah banyak masuk ke tubuh korban.
Namun, usaha petugas sia-sia. Korban tidak bisa diselamatkan hingga dinyatakan menjngal dunia. Setelah itu, petugas membawa jasad korban menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar untuk dibersihkan dan kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
Kepala BPBD Kota Padang Edi Hasymi mengatakan informasi yang diperoleh, korban berada di lokasi untuk mandi-mandi bersama teman sekolahnya di Pesantren. Dugaan sementara korban tenggalam akibat tidak pandai berenang.
“Korban ditemukan sekitar beberapa ratus meter dari titik dilaporkan tenggelam. Saat itu kondisi sungai tidak terlalu deras. Saat kejadian teman korban juga sempat berusaha menyelamatkan korban, tapi korban menghilang begitu saja dari permukaan air,” kata Edi Hasymi.
Edi Hasymi menjelaskan tenggelam di bagian sungai yang dalam, dan kemudian terbawa arus. Diperkirakan rentang waktu korban tenggelam hingga ditemukan sekitar 30 menit. Saat ditemukan, pihaknya juga sempat memberikan pertolongan pertama tapi korban tidak bisa diselamatkan.
“Jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit. Setelah dibersihkan, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga. Atas kejadian ini, kita menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan mengawasi anaknya,” pungkasnya. (rgr)