PADANG, METRO–Tim Direktorat Resere Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumbar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik minyak goreng PT Incasi Raya di Jalan Bypass Lubuk Begalung, Kota Padang, Kamis (17/3). Sidak tersebut bertujuan menjaga kestabilan harga dan ketersediaan minyak goreng, serta antisipasi penimbunan.
Di Pabrik PT Incasi Raya, sidak tersebut dipimpin Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar, Kombes Pol Adip Rojikan. Setelah mencek secara langsung, Kombes Pol Adip memastikan tidak menemukan ada kendala soal ketersediaan minyak goreng.
“Sidak yang dilakukan untuk menyikapi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Kami lakukan sidak ke pabrik minyak goreng PT Incasi Raya di Bypass Lubuk Begalung dan PT Wilmar. Hasilnya ketersediaan minyak goreng dipastikan aman dan mencukupi,” ungkap Kombes Pol Adip.
Dijelaskan Adip, selain PT Incasi Raya, pihaknya juga sudah melakukan sidak ke PT Wilmar. Bahkan, pihaknya juga mengambil sampel ke tingkat bawah salah satu retail modern, sehingga dapat dipastikan dari produsen, distributor sampai ke bawah tersedia minyak goreng.
“Di tingkat pengusaha tidak ditemukan kelangkaan, dan produksi minyak goreng di pabrik juga normal. Jadi diduga aliran ke bawahnya yang mungkin terjadi penyimpangan,” sebutnya.
Melihat kondisi di distributor yang saat ini tidak kekurangan stok minyak goreng, seharusnya kata Kombes Pol Adip tidak menimbulkan kelangkaan di pasaran. Untuk itu, jika ada yang bermain-main dengan melakukan penyimpangan saat membeli minyak goreng ini dengan tujuan menumpuknya, maka akan berhadapan dengan kepolisian.
“Ini yang kami waspadai, ketika di distributor ketersediaan minyak goreng ini banyak, namun saat di lapangan terjadi kelangkaan. Kalau memang ada yang coba-coba menimbunya, maka berhadapan dengan kami,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang staf Manajer PT Incasi Raya, Johan mengungkapkan, produksi minyak goreng saat ini berjalan normal seperti biasa. Menurutnya, produksi untuk minyak goreng kemasan 300 ton perhari dan minyak goreng curah 600 ton perhari.
“Jumlah produksi sebanyak itu seharusnya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Sumbar. Tidak pernah ada kelangkaan sampai saat ini,” bebernya.
General Manajer PT Incasi Raya, Ayrton Angriawan menjelaskan, meski produksi sebanyak itu per harinya, tidak semua bisa tersalurkan langsung. Sebab, butuh proses pemuatan dan pengangkutan.
“Yang tersalurkan itu setiap hari 200 ton perhari untuk minyak goreng kemasan dan dan 200 ton untuk minyak goreng curah. Kami dari langganan tidak membatasi, cuma kami ada penambahan pelanggan yang baru namun tidak dikasih karena kami tidak tahu tujuannya apa,” tukasnya. (*/rgr)
