HAMKA, METRO – Universitas Negeri Padang (UNP) yang telah ditunjuk sebagai tuan rumah iven berskala nasional berkerja sama dengan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kemenristekdikti, akan menyelenggarakan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) pada 27 November – 2 Desember 2018 mendatang.
Wakil Rektor UNP, Prof Ardipal mengatakan, dipilihnya UNP sebagai tuan rumah menyelenggarakan iven ini, merupakan suatu kebanggaan. Pasalnya, banyak universitas lain di Indonesia yang berminat menjadi tuan rumah, namun UNP yang dipercaya untuk melaksanakan kegiatan ini.
“Iven ini memperlombakan mobil kreasi mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan tinggi. Nantinya sebanyak 74 peserta akan berlomba. Sebelumnya yang mendaftar lebih dari 100 peserta, tapi yang dipilih hanya 74 perserta. Harapan kita acara ini bisa sukses,” kata Ardipal.
Ardipal menjelaskan kegiatan agenda rutin tahunan Kemenristekdikti. UNP merupakan universitas keempat di Indonesia yang melaksanakan kegiatan ini, dengan tema UNP Green Breath 2018.
“Pada 2012-2014 di ITS Surabaya, selanjutnya 2015 di Universitas Brawijaya Malang, kemudian pada 2016 di UGM Yogyakarta, dan 2017 diadakan kembali di ITS Surabaya, pada 2018 di UNP. Akomodasi peserta seluruhnya ditangung oleh Kemenristek Dikti, UNP dan sponsor,” ungkap Ardipal.
Ardipal menjelaskan, tujuan KMHE 2018 untuk memberikan solusi akan berkembangnya teknologi di masa mendatang. Kemudian mewadahi kreatifitas mahasiswa dalam merancang membangun, menguji, dan mobil hemat-hemat energi yang aman dan ramah lingkungan. Serta mengharumkan nama Indonesia di bidang kontes hemat energi tingkat internasional.
“Selain UNP yang ikut, di Sumbar juga ada Unand dan Unidha. Nantinya juga mengevaluasi karya-karya mahasiswa nanti. Kegiatan ini juga bisa meningkatkan kredibiltas UNP, supaya setara dengan perguruan tinggi di Indonesia lainnya,” jelas Ardipal.
Sementara itu, Rifdarmon, Wakil Ketua Pelaksana KMHE 2018 mengatakan, ajang tersebut terdiri berbagai kategori diantaranya, kelas Prototype, Urban Concept dengan jenis bahan bakar yaitu motor pembakaran gasoline, ethanol, diesel, dan motor listrik.
“Kegiatan ini didukung anggaran dana Dikti Rp1,3 miliar, yang mana masih menunggu kontrak kerja. Serta dana UNP Rp350 juta. Total dana tersedia Rp1,650 juta, dari anggaran dana Rp1,8 miliar,” jelas Rifdarmon.
Rifdarmon menuturkan kontes ini ada regulasinya, seperti regulasi teknis berisikan prosedur perlombaan dan pasal-padal yang menjadi acuan peserta dalam membuat kendaraan. Regulasi nonteknis tentang aturan perlombaan di dalam dan di luar lintasan.
“Yang menentukan regulasi tim ahli yang sudah ditunjuk. Panjang lintasan sejauh 1 kilometer, dengan 1 kali race sebanyak 8 putaran. 1 tim peserta berjumlah 8 orang. Sejauh ini semua persiapan sudah rampung, dan mudah-mudahan tidak ada kendala,” pungkasnya Rifdarmon. (rgr)