PADANG, METRO–Operasi Keselamatan Singgalang 2022 yang digelar Direktorat Lalulintas Polda Sumbar bersama jajaran Satlantas ýPolres se-Sumbar, mengeluarkan sebanyak 2.406 tilang. Operasi yang sasarannya pelanggar lalu lintas itu dilaksankaan selama dua pekan, mulai 1-14 Maret.
Tidak hanya menilang ribuan pelangga, jajaran Lalulintas Polda Sumbar juga memberikan 7.006 teguran kepada pelanggar lalu lintas kategori ringan selam a Operasi Keselamatan Singgalang digelar.
“Untuk tilang kenaikannya 100 persen dibanding dengan tahun lalu. Untuk tahun lalu, 1.159 tilang yang dihasilkan petugas selama operasi. Jadi ada kenaikan angkanya di angka 1.247 tilang,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu didampingi Kasubag Renmin Ops Ditlantas, Kompol Febgendri.
Dijelaskan Kombes Pol Satake Bayu, jumlah pelanggaran dan teguran yang dilakukan petugas selama operasi ini sebanyak 9.397. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu ada kenaikan 88 persen.
“Tahun lalu jumlah pelanggaran dan teguran sebanyak 5.002. Jadi kenaikan angka pada tahun ini sebanyak 4.395,” ujar Satake Bayu.
Dikatakan Kombes Pol Satake Bayu, untuk perbandingan penindakan pelanggaran per Polres pada tahun ini mengalami kenaikan 108 persen dibanding dengan tahun lalu.
“Tahun ini sebanyak 2.406 berkas tilang yang dihasilkan. Sedangkan tahun lalu ada 1.159 berkas,” katanya.
Sementara untuk perbandingan pemberian teguran per Polres juga mengalami kenaikan sebanyak 82 persen. Pada tahun ini ada 7.006 berkas yang dihasilkan petugas, sementara pada tahun lalu ada 3.857 berkas.
Dikatakannya, untuk perbandingan kendaraan yang terlibat lakalantas selama operasi ini, dengan rincian, sepeda motor juga mengalami kenaikan 32 persen, mobil barang juga mengalami kenaikan 20 persen, mobil penumpang juga mengalami kenaikan 30 persen.
“Sementara untuk mobil khusus dan non kendaraan bermotor masih sama dengan tahun lalu, tidak ada kasus,” ujarnya.
Kombes Pol Satake Bayu menuturkan, selama operasi ini, untuk kecelakaan tunggal sebanyak 15 kasus, kecelakaan depan-depan 29 kasus, kecelakaan depan-belakang 23 kasus, kecelakaan depan-samping 26 kasus, kecelakaan samping-samping empat kasus, kecelakaan pejalan kaki 17 kasus, tabrak lari satu kasus, tabrak hewan dua kasus.
“Pada umumnya ada kenaikan jumlah kasus untuk jenis lakalantas,” ujar Kombes Pol Satake Bayu.
Sementara, untuk grafik jumlah korban meninggal dunia, dikatakan Kombes Pol Satake Bayu, ada 13 laporan. Jumlah itu mengalami penurunan 28 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan luka berat pada tahun ini tercatat 18 laporan dan terjadi kenaikan sebanyak 140 persen.
“Luka ringan selama operasi pada tahun ini tercatat 134 laporan. Apabila dibanding dengan tahun lalu terjadi penurunan 13 persen,” tutupnya. (rgr)
