AGAM, METRO–Akibat guncangan gempa yang berpusat di Pasaman Barat (Pasbar), Jumat (25/2) pagi menyebabkan sejumlah bangunan sekolah dasar di Kecamatan Palupuh mengalami kerusakan. Selain itu warga yang tengah berada di dalam rumah pada berhamburan keluar rumah mencari lokasi aman.
Namun, hingga kemarin dampak dari gempa tersebut tidak memicu pergerakan air laut ke darat (tsunami). Walaupun, pasca gempa tersebut warga yang bermukim di sepanjang pesisir pantai barat Pasaman Barat tersebut tetap waspada akan tsunami.
Pengawas Sekolah Dasar Koordinator Unit Kecamatan (KUK) Palupuh, Risna Nelly MPd menyebutkan, guncangan gempa yang berpusat di Pasaman Barat terasa kuat di Kecamatan Palupuh.
Selain membuat sejumlah masyarakat panik, guncangan gempa dengan magnitudo 6,2 SR menyebabkan sejumlah bangunan sekolah dasar mengalami retak-retak. “Dari data kami ada 6 sekolah yang mengalami retak pada dinding bangunan,” ujar Risna Nelly, Jumat (25/2).
Dirinci enam sekolah itu SDN 07 Nan Limo Hilir, SDN 16 Simaung, SDN 01 Batang Palupuh, SDN 14 Sungai Guntung, SDN 12 Pagadih Hilir, SDN 18 Angge Palimbatan. “Tidak ada korban jiwa, umumnya terjadi keretakan pada dinding kelas dan WC siswa,” sebut Risna Nelly.
Akibat guncangan gempa yang cukup kuat itu, sejumlah sekolah di Kecamatan Palupuh memutuskan memulangkan para siswa lebih awal. “Anak-anak dipulangkan lebih awal,” jelas Risna Nelly. (pry)




















