PADANG, METRO–Sesuai dengan perkembangan waktu, perguruan dan sasaran pencak silat di Kota Padang terus menggeliat. Hal ini tidak terlepas dari lakek tangan Zulhardi Z Latif sejak mengomandoi IPSI Kota Padang, yang selalu berusaha melestarikan beladiri tradisi dan budaya Minangkabau. Ketua IPSI Kota Padang yang juga anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Z Latif SHMM kembali meresmikan Perguruan Pencak Silat Bujang Saiyo Banda Kundua Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sabtu (19/2).
Alek peresmian ini cukup meriah dan ramai dihadiri, baik dari guru dan anak sasian beserta warga dan orang tua yang sangat proaktif dalam mendukung kegiatan ini beladir tradisi ini. Dan lebih kurang 60 anak anak sasian yang hadir yang mengikuti dan memeriahkan acara peresmian Perguruan Silat Bujang Saiyo.
Buya panggilan akrab Zulhardi Z Latif menyampaikan, pencak silat adalah seni bela diri berasal dari Indonesia yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya yang bukan benda.
“Kami dari IPSI Padang sangat bangga dan senang sekali dengan kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini oleh tuo-tuo silek atau guru perguruan Pencak Silat Bujang Saiyo, yang sudah menghidupkan kembali salah satu tradisi beladiri di Minangkabau yaitu pencak silat,” ungkap pria yang wakil Komisi IV DPRD Kota Padang ini.
Selain itu Zulhardi menyampaikan, bahwa dengan aktifnya kembali sasaran-sasaran pencak silat ini tentunya bisa mengantisipasi atau mengatasi kenakalan-kenakalan remaja seperti Narkoba, tawuran, begal dan yang paling berbahaya lagi kecanduan game online. Di mana banyak ditemui sekarang antara orang tua dan anaknya tidak ada batasnya lagi. Seperti main Domino online yang ada membeli chip, yang harganya mencapai 70 ribu.
“Yang paling kita takutkan sekarang ini, di Kota Padang sudah maraknya kembali tawuran. Kemarin kita melihat di media sosial atau WA. Anak-anak kita sedang melakukan tawuran di kawasan Jalan Bypass. Dan hampir di setiap malam minggu pemandangan ini kita saksikan,” ungkap Buya.
Dikatakan Buya, tentunya dengan ini, Perguruan Bujang Saiyo sudah membantu Pemko Padang dalam menangani atau mengurangi kenakalan-kenakalan remaja yang ada di Kota Padang. Karena anak-anak kita di pencak silat ini, akan dibekali dengan ilmu agama dan kedisiplinan. Karena kunci suksesnya itu dalam pencak silat adalah disiplin ditambah bekal keagamaan. Dimana tujuan dari belajar agama adalah agar kita mendapat kebaikan, agar ibadah yang kita lakukan diterima dan agar tidak terjebak dalam kesesatan,” ujar Buya.
Terakhir Zulhardi menyampaikan, bahwa dalam mengeliatkan atau boomingkan pencak silat di Kota Padang. Ia akan selalu memberikan bantuan dan pembinaan tampa hentinya kepada sasaran-sasaran atau perguruan silat guna melestarikan adat budaya Minangkabau.
“Kami IPSI Kota Padang, akan selalu memberikan bantuan dan pembinaan tampa henti-hentinya, seperti yang sudah kami lakukan di tahun-tahun sebelumnya, kepada sasaran-sasaran atau perguruan silat di Kota Padang, guna melestarikan adat budaya Minangkabau,” ungkap Buya.
Zulhardi menghimbau, kepada seluruh masyarakat atau orang tua anak sasian agar melaksanakan vaksinasi. Karena vaksinasi itu adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak. Serta vaksin Covid -19 atau Omicron yang disuntikkan kepada masyarakat atau anak-anak di usia 6-11 tahun itu, sudah melalui serangkaian pengujian ketat. Sehingga dipastikan aman, bermutu dan berkhasiat serta ini juga bisa menjadi tameng bagi. Jadi anak-anak kita sudah vaksin. Ia kalaupun nanti terpapar Covid-19 atau Omicron dampaknya tidak seburuk atau separah yang tidak melakukan vaksinasi.
“Jadi tidak usah bapak dan ibuk cemas, karena vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat dan anak-anak kita, sudah melalui serangkaian pengujian ketat, sehingga dipastikan aman, bermutu dan berkhasiat. Tidak mungkin pemerintah Kota Padang akan mencederai warga, apalagi anak-anak dan siswa di Kota Padang,” ujar Buya. (boy)
