PDG. PARIAMAN, METRO–Setelah tiga hari pencarian dilakukanĀ terhadap petani bernama Riki Putra (31) yang hanyut terbawa arus deras sungai Batang Anai, Korong Ujuang Guguk, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Batang Anai pada Rabu (2/2) itu berhasil ditemukan pada Jumat (4/2) sekitar pukul 08.30 WIB dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Kalaksan BPBD Padang Pariaman Budi Mulia menyampaikan, korban ditemukan sejauh kurang lebih 15 kilometer dari lokasi kejadian. āKorban langsung dibawa ke Puskesmas Sikabu dan diserahkan kepada pihak keluarga,ā ujarnya.
Dikatakan Budi Mulia, menurut keterangan istri korban, bahwa ia bersama suaminya menyeberangi sungai sepulang dari sawah. Namun saat menyebrang dengan berbimbingan tangan karena arus sungai yang cukup deras.
āSaat dalam penyebrangan, korban mendorong istrinya agar lebih mudah menyeberangi sungai, sedangkan nahas baginya, ia terseret, dan sang istri berhasil menyeberangi sungai,ākatanya.
Melihat itu, istri korban hanya bisa berteriak histeris kala melihat suaminya terseret arus dan ia tak mampu untuk menyelamatkannya karena derasnya arus.
Dengan suara teriakan istri yang minta tolong, membuat para penambang pasir langsung menghampirinya dan mencoba untuk menyisiri sungai karena kerana derasnya sungai tidak memungkinkan untuk masuk ke sungai itu.
āSelanjutnya istri korban bersama warga melaporkan ke pihak nagari dan BPBD Padang Pariaman. Kami bersama SAR Padang, TNI, Polri dan masyarakat langsung melakukan pencarian, dan baru berhasil bertemu pada hari ketiga pencarian. Saat ini korban telah disemayamkan di rumah duka,ātukasnya.
Sebelumnya diketahui, korban dilaporkan hilang saat menyeberangi sungai di kawasan Korong Ujuang Guguak, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman, Rabu (2/2) sekitar pukul 12.30 WIB.
BPBD Padang Pariaman yang mendapatkan laporan orang hanyut tersebut langsung menurunkan personel dibantu TNI, Polri dan masyarakat melakukan penyisirin sepanjang aliran sungai.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Budi Mulya mengatakan, pihaknya bersamaĀ TNI, Polri serta masyarakatĀ tengah melakukan asesmen atau kaji cepat dan melakukan pencarianĀ tersebut.
āKendala di lapangan saat ini, memang sungai sangat deras dan air agak keruh. Kami menurunkan tim menyisiri aliran sungai menggunakan perahu karet dan juga melakukan penyisiran di pinggir sungai. Tapi, korban belum berhasil ditemukan,ā ungkap Budi Mulya.
Terpisah, Kasi Operasi Kantor SAR Padang, Octavianto mengatakan, pihaknya menerjunkan tujuh orang pernoel dan mengerahkan sejumlah peralatan. Di antaranya, mobil pencarian kabin ganda, ambulans, perahu karet, peralatan SAR air, peralatan medis, alat komunikasi dan alat pelindung diri (APD) Covid-19.
āKita fokuskan pencarian korban di sekitar lokasi korban dilaporkan hilang. Jika tidak ditemukan, area pencarian akan terus diperluas. Mudah-mudahan saja korban segera ditemukan,ā kata Octavianto. (ozi)
