METRO – Perdagangan minuman keras ataupun tuak masih ditemukan secara bebas di Kota Padang. Ironisnya, tua itu juga dijual untuk anak-anak di bawah umur. Rabu (14/11) sekira pukul 14.30 WIB, petugas Satpol PP Kota Padang menertibkan warung tuak di kawasan Kecamatan Lubukbegalung dan Kecamatan Padang Selatan.
Ratusan liter tuak siap jual berhasil disita petugas penegak perda tersebut. Tuak tersebut disita dari warung yang berada di pinggir Sungai Tanjung Saba, Lubeg dan warung tuak di Matoaia. Setelah diamankan, tuak tersebut dibawa ke Mako Satpol PP Kota Padang sebagai barang bukti.
Plt Kasat Pol PP Kota Padang, Yadrison mengatakan penertiban dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat, bahwa minuman hasil fermentasi yang mengandung alkohol itu, dijual bebas kepada siapa saja.
“Dari informasi yang kita dapatkan, mereka juga menjual tuak kepasa anak-anak. Oleh karena itu, untuk mengatasi keresahan ini, Satpol PP menyisir kedai-kedai yang menjual tuak. Dari hasil penyisiran, ditemukan tuak yang sudah diisikan ke dalam botol- botol. Selain itu juga ditemukan tuak dalam jeriken dan di dalam ember,” kata Yadrison.
Dari pengakuan si penjual berinisial FM (45), tuak-tuak tersebut ia datangkan dari Pasar Usang, Lubukalung, Kabupaten Padangpariaman. Ia menjual kepada pembeli dengan harga bervariasi. Mulai Rp5 ribu hingga Rp8 ribu perliter.
Sedangkan di kawasan Matoaia, si penjual lebih memilih membuang satu ember tuak dari pada dibawa petugas. Dari ratusan liter tuak tersebut, satu jeriken tuak suling yang mengandung alkohol sangat tinggi juga berhasil diamankan.
Yadrison mengungkapkan, Satpol PP untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap sesuatu yang menimbulkan keresahan. Hal itu dilakukan dalam rangka menjadikan Kota Padang yang tertib dan aman.
“Tuak ini termasuk dalam kategori minuman keras. Tentunya, juga termasuk dalam penyakit masyarakat yang harusnya juga diberantas. Ke depan kita akan terus melakukan penyisiran terharap warung-warung tuak sehingga penjualan tuak bisa diminimalisir,” pungkasnya. (rgr)