PADANG, METRO–Bank Nagari tetap memberikan kinerja terbaiknya di tengah pandemi Covid-19 yang memberikan dampak negatif pada segala sektor kehidupan. Bahkan, PT Bank Nagari berhasil membukukan labaRp416,29 miliar (unaudited) di tahun 2021 atau tumbuh Rp 86,04 miliar dari Desember 2020. Laba ini disebut lebih tinggi di banding sebelum pandemi sekalipun.
Berdasarkan data yang disampaikan Direktur Utama Bank Nagari Muhamad Irsyad dalam keterangan pers, Jumat (21/1), laba bersih tersebut tak lepas dari adanya dorongan oleh pertumbuhan pendapatan bunga kredit serta adanya efisiensi beban bunga Dana Pihak Ketiga (DPK). Yang pasti, juga didorong oleh kinerja yang baik dari semua pihak di Bank Nagari.

“Meskipun di masa sulit pandemi ini, Bank Nagari berhasil meraih laba terbesar dalam sejarah bank daerah ini. Meskipun laba besar itu belum diaudit, namun kami yakin hasilnya tidak akan jauh dari yang kami sampaikan saat ini,” jelas Dirut Muhamad Irsyad didampingi Komisaris Utama (Komut) Bank Nagari Benni Warlis dan jajaran dewan komisaris dan direksi lainnya.
M Irsyad mengatakan, evaluasi kinerja Bank Nagari selama tahun 2021 bisa dikatakan sangat baik. Dirincikan, pada tahun 2021 total aset Bank Nagari tercatat sebesar Rp 28,25 triliun atau 105,70 persen dari target dengan pertumbuhan Rp 2,69 triliun atau 10,52 persen (yoy).
”Total aset sebesar Rp28,25 triliun terdiri dari aset konvensional sebesar Rp25,59 triliun dan aset Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari sebesar Rp2,66 triliun (9,41 persen dari total asset konsolidasi),” jelas M Irsyad yang bekerja bersama Direktur Operasional Syafrizal, Direktur Kredit dan Syariah Gusti Candra, Direktur Keuangan Sania Putra dan Direktur Kepatuhan Restu Wirawan.
M Irsyad menyebut, total pembiayaan/kredit selama tahun 2021 tercatat sebesar Rp20,99 triliun atau 100,84 persen dari target dengan pertumbuhan Rp1,46 triliun atau 7,46 persen (yoy). Yang terdiri dari kredit konvensional sebesar Rp18,93 triliun dan pembiayaan UUS sebesar Rp2,06 triliun (9,81 persen dari total Kredit/Pembiayaan Konsolidasi).
Irsyad menjelaskan, total DPK (dana pihak ketiga) tercatat sebesar Rp22,99 triliun atau 106,79 persen dari target dengan pertumbuhan Rp2,59 triliun atau 12,70 persen (yoy), yang terdiri dari DPK konvensional sebesar Rp 20,52 triliun dan DPK UUS sebesar Rp 2,48 triliun (10,80 persen dari total DPK konsolidasi).
Sementara itu, rasio kinerja keuangan per Desember 2021 secara umum baik jika dibandingkan dengan target Desember 2021 di antaranya Car Adequicy Ratio (CAR) mencapai 21,60 persen di atas target 19,9 persen, Return on Equity (ROE) mencapai 13,60 persen di atas target 12,17 persen.
Setelah itu, Net Interes Margin (NIM) mencapai 6,57 persen, ROA mencapai sebesar 1,98 persen di atas target 1,83 persen, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 81,51 persen, Loan to Deposit Rasio (LDR) sebesar 91,25 persen, dan Current Account Saving Account (CASA) sebesar 48,45 persen.
Lebih lanjut Irsyad menyampaikan, untuk evaluasi kinerja UUS Bank Nagari pada tahun 2021 juga terbilang cukup baik di antaranya total aset sebesar Rp2,66 triliun atau 88,20 persen dari target, dengan pertumbuhan Rp338,58 miliar atau 14,61 persen (yoy).
Sedangkan, total pembiayaan sebesar Rp2,06 triliun atau 101,22 persen dari target, dengan pertumbuhan Rp475,56 miliar atau 30,03 persen (yoy), dan DPK sebesar Rp2,48 triliun atau 93,215 persen dari target dengan pertumbuhan Rp 390,36 miliar atau 18,65 persen (yoy), serta laba UUS tercatat Rp 69,21 miliar, atau 109,84 persen dari target, dengan pertumbuhan Rp 30,29 miliar atau 88,81 persen (yoy).
Ditambahkan, untuk rasio kinerja keuangan secara umum baik. Hal itu dilihat dari NPF mencapai 1,65 persen, FDR sebesar 82,9 persen, diatas target Desember 2021 sebesar 76,37 persen, dan CASA 37,3 persen.
Di sisi lain Irsyad mengatakan, market share Bank Nagari di Provinsi Sumbar masih menjadi yang terbesar dengan penguasaan pasar hingga mencapai 36,51 persen naik dari posisi Desember 2020 sebesar 34,8 persen. Kemudian, share Kredit/Pembiayaan Bank Nagari per Oktober 2021 mencapai 36,01 persen naik dari Desember 2020 sebesar 35,8 persen. ”Share DPK Bank Nagari per Oktober 2021 mencapai 47,04 persen, naik dari posisi Desember 2020 sebesar 43,49 persen,” ungkapnya.
Kondisi serupa terjadi pada market share UUS. Tercatat, share aset UUS per Oktober 2021 mencapai 31,74 persen, naik dari Desember 2020 sebesar 30,63 persen. Share DPK UUS Bank Nagari per Oktober 2021 mencapai 34,47 persen naik dari posisi Desember 2020 sebesar 32,85 persen.
“Lalu untuk share Pembiayaan UUS Bank Nagari per Oktober 2021 mencapai 36,43 persen atau naik dari posisi Desember 2020 yakni sebesar 33,28 persen,” ujar Irsyad.
Tak hanya itu, Bank Nagari juga dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional pada tahun 2021. Penyaluran Dana PEN Tahap I untuk periode 7 Desember 2020 sampai 4 Juni 2021 mencapai Rp 992,37 miliar yang diberikan kepada 12.129 debitur dengan Leverage (Daya Ungkit) sebesar 3,97 kali.
Penyaluran Dana PEN pada segmen UMKM sebesar Rp 775,52 miliar (78,15 persen), dengan nasabah sebanyak 5.637 debitur, segmen korporasi sebesar Rp 19,75 miliar (1,99 persen) dan segmen konsumsi dengan penyaluran Rp 197,10 miliar (19,86 persen).
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran dana PEN terbesar adalah kepada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 414,86 miliar (komposisi 41,81 persen), bukan lapangan usaha lainnya sebesar Rp 195,98 miliar (komposisi 19,75 persen), dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp231,57 miliar (komposisi 23,33 persen).
Kemudian untuk tahap kedua, penyaluran dana PEN sampai 7 Desember 2021 mencapai Rp 1,34 triliun yang diberikan kepada 9.937 debitur dengan Leverage (Daya Ungkit) sebesar 5,38 kali. Penyaluran dana PEN pada segmen UMKM sebesar Rp 1,00 triliun (74,58 persen), dengan nasabah sebanyak 6.570 debitur, dan segmen Konsumsi dengan Penyaluran Rp 230,07 miliar (17,11 persen).
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran dana PEN terbesar adalah kepada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 554,43 miliar (komposisi 41,23 persen), Bukan Lapangan Usaha Lainnya sebesar Rp 230,07 miliar (komposisi 17,11 persen), dan sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp 289,44 miliar (komposisi 21,52 persen).
Kredit/Pembiayaan yang direstrukturisasi dampak Covid-19 sampai Desember 2021 sebesar Rp1,82 triliun kepada 7.164 debitur. Restrukturisasi terhadap UMKM sebesar Rp 1,25 triliun kepada 6.471 debitur, restrukturisasi terhadap Non UMKM sebesar Rp 570 miliar kepada 693 debitur.
“Lapangan usaha yang paling signifikan dilakukan restrukturisasi yakni Perdagangan Besar dan Enceran dimana 33,21 persen dari total Kredit/Pembiayaan yang direstrukturisasi dampak Covid-19,” tukasnya.
Komisaris Utama Bank Nagari Benni Warlis mengapresiasi kinerja direksi dan seluruh jajaran Bank Nagari, baik dari pemimpin divis, pemimpin cabang, sampai staf yang bekerja keras selama pandemi Covid-19. Apalagi masih mendapatkan laba yang malah sangat tinggi, bahkan di bandingkan sebelum pandemi.
“Alhamdulillah, Bank Nagari terus bertumbuh dengan segala inovasi dan kinerjanya. Apalagi kami melihat, direksi, terutama Dirut M Irsyad begitu getol mengurusi bank ini, bahkan saat di luar kantor sekalipun. Ini memang sebuah style kepemimpinan yang ternyata sangat berhasil meningkatkan kinerja di Bank Nagari,” kata Benni Warlis didampingi dua komisaris independent Manar Fuadi dan Edrizanof.
Launching Nagari Call 150234
Untuk memaksimalkan pelayanan kepada para nasabah, Bank Nagari meluncurkan fitur layanan informasi dan pengaduan nasabah yang diberi nama Nagari Call 150234. Layanan Nagari Call tersebut bisa dimanfaatkan oleh para nasabah selama 24 jam.
“Ada transformasi layanan Call Center kami yang dulunya 0751-24444 menjadi Nagari Call dengan nomor akses 150234 dimana layanan terbaru ini memberikan akses terhadap seluruh produk dan layanan Bank Nagari serta tidak mengurangi layanan pengaduan kartu dan buku tabungan,” jelas Dirut Bank Nagari, M Irsyad.
Irsyad mengatakan, fitur-fitur yang terdapat pada Nagari Call ini terbagi 3 fitur di antara layanan terkait informasi produk dan layanan Bank Nagari, layanan pengaduan dan keluhan nasabah, dan terakhir blokir kartu ATM dan rekening.
Kemudian, ruang lingkup layanan Nagari Call mencakup permintaan informasi umum, di antaranya produk dan jasa Bank, program promosi, jaringan kantor Bank, dan profil perusahaan Bank. Selanjutnya, permintaan informasi data keuangan seperti informasi saldo, informasi 10 transaksi terakhir, penanganan pengaduan/saran, dan permintaan Blokir Kartu ATM.
Terdapat dua jenis layanan yang bisa langsung dijawab oleh mesin atau secara otomatisasi dan layanan yang dijawab oleh staf Nagari Call sendiri. Di dalam pengaduan ini SLA ada tiga. Untuk pengaduan dan pertanyaan sederhana ada waktu selama 3 menit pengaduan.
“Kemudian pengaduan yang bisa di-follow up atau diselesaikan oleh staf Nagari Call, kami memiliki SLA selama 6 Menit, dan informasi atau pengaduan terkait produk yang harus diteruskan ke unit terkait, kami memiliki SLA selama 20 hari dan dimana setelah pembicaraan antara nasabah dan staf terputus, otomatis akan diberikan notifikasi melalui SMS berupa nomor kode tiket pengaduan,” jelasnya.
Irsyad menyampaikan, kode tiket pengaduan yang telah diterima nasabah, dapat juga diperoleh informasinya langsung di seluruh Kantor Cabang Bank Nagari, melalui staf Customer Service Kantor Cabang. Sekaligus membantu penanganan pengaduan dari nasabah. Staf Nagari Call hanya berada di Kantor Pusat. Sementara di Kantor Cabang pengaduan langsung diterima di awal oleh customer service yang selanjutnya tindaklanjut diserahkan pada unit kerja sesuai pengaduan.
“Inovasi ini merupakan bentuk keseriusan kami dalam meningkatkan pelayanan kepada para nasabah. Mudah-mudahan Nagari Call ini menjadikan layanan Bank Nagari bisa meningkat dari waktu ke waktu demi kepuasan para nasabah,” tukasnya.
Untuk saat ini dan selama masa transisi, nomor telepon layanan call center sebelumnya di nomor 0751-24444 masih bisa dihubungi oleh masyarakat. Tetapi staff Nagari Call/melalui mesin akan menginformasikan kepada nasabah bahwa untuk ke depannya nomor akses layanan call center Bank Nagari telah beralih ke nomor yang baru di nomor 150234. (adv)
















