PADANG, METRO – Kedatangan jenazah Rivandi Pranata (29), korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat yang sudah berhasil teridentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri, disambut isak tangis keluarga, kerabat, teman sejawat maupun rekan kerjanya.
Jasad korban tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Minggu (11/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Di Bandara, keluarga maupun rekan-rekan korban sudah menyambut kedatangannya dan kemudian diberangkatkan ke rumah orang tuanya.
Iringan mobil ambulans yang mengangkut jenazah korban ke rumah duka di Jalan Cengkeh Nomor 1 A, Kelurahan Cengkeh, Kecamatan Lubeg dikawal oleh pihak Polsek Kawasan BIM. Isak tangis pecah, menyambut kedatangan jenazah anak keempat dari lima bersaudara di rumah duka.
Air mata ibu korban tak hentinya mengalir di sela keramaian para pelayat yang silih berganti berdatangan. Duka yang mendalam dirasakan, karena mereka telah kehilangan sosok Rivandi, pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Pajak Pratama (KPP) bangka yang dikenal baik ini.
Usai disholatkan, jenazah kemudian dibawa ke tempat pemakaman bukan umum (TPBU) milik Universitas Andalas di Daerah Gadut, Kecamatan Lubuk Kilangan sekitar pukul 10.00 WIB. Ratusan pelayat ikut mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya. Di pemakaman, kesedihan masih sangat terasa. Tangisan yang tersedu-sedu terdengar, di sela-sela doa yang terus dikumandangkan untuk almarhum.
Ayah korban Gusmardi mengatakan, pemulangan jasad anaknya yang didampingi dengan rombongan lainnya, sengaja tidak menggunakan Lion Air karena masih trauma atas kejadian itu. Hal itu atas permintaan keluarga dan diputuskan untuk menggunakan maskapai lain.
”Saya berterima kasih kepada seluruh pihak, tim Basarnas gabungan karena jasad anak saya sudah ditemukan, walaupun dengan keadaan apapun. Untuk jasad korban yang lain, saya berharap mereka segera ditemukan. Terima kasih kepada tim Basarnas gabungan atas kerja kerasnya mencari korban kecelakaan pesawat Lion Air ini,” ungkap Gusmardi yang tampak terlihat bersuha tegar.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pajak Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung, Imam Arifin mengatakan setelah serah terima jasad dari rumah sakit di Jakarta kepada Lion Air dan keluaraga korban, selanjutnya diberangkatkan ke Padang.
”Salah satu korban Lion Air JT 610 teridentifikasi atas nama pegawai kami, Rivandi Pranata Pegawai Direktorat Jenderal Pajak kelima dari 12 daftar yang ada di manifes yang bisa diidentifikasi. Berangkat ke Padang dengan maskapai lain. Satu rombong dengan jenazah, sekitar 20 orang, ada dari Jakarta, Palembang, termasuk keluarga korban. Pemakaman berjalan dengan baik,” kata Imam.
Imam Arifin melanjutkan dari 12 pegawai Kantor Wilayah Dirjen Pajak Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi korban diantaranya 5 dari KPP Bangka, serta 7 dari KPP Pangkal Pinang. Sedangkan Rivandi Pranata bekerja di KPP Pratama Bangka.
”Kami menyampaikan duka cita, belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami mendoakan yang terbaik dan keluarga ditinggalkan semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan. Terhadap kejadian ini diserahkan sepenuhnya kepada kantor pusat,” katanya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh tim Basarnas gabungan yang mengevakuasi korban. “Semoga kami dari Dirjen Pajak tetap bisa melakukan tugas dengan baik, bekerja itu memang harus siap dengan segala risiko,” pungkas Imam. (rgr)











