PADANG, METRO–Ketua IPSI Padang Zulhardi Z Latif melakksanakan rapat koordinasi (Rakor) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Padang guna membahas tentang persepsi perencanaan honor tuo-tuo silek se-Kota Padang. Kamis (13/1).
Dalam kesempatan itu Ketua IPSI Padang Zulhardi Z Latif menyampaikan, kegiatan rakor tersebut untuk mediasi awal IPSI Padang dengan Disdibud Padang. Di mana pertemuan ketua IPSI dengan Bidang Kebudayaan yaitu untuk membahas honor tuo-tuo silek yang sudah diberikan Pemko Padang, sejak tahun 2018 lalu.
“Pada tahun 2017 sertifikasinya dan 2018 terealisasinya sampai tahun sekarang. Dan untuk insentif ini, diberikan kepada tuo-tuo silek sebanyak 130 orang yang nilainya Rp300 ribu perbulan,” kata Buya, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang ini.
Walaupun bantuan ini nilainya tidak seberapa. Tetapi, ini bisa menjadi motivasi bagi tuo-tuo silek Kota Padang memberikan ilmunya kepada generasi muda untuk mewarisi bela diri tradisi pencak silat. Salah satunya, dengan honor uang insentif tuo-tuo silek Rp 300 ribu sekali satu bulan, bisa melestarikan pencak silat tradisi di Ranah Bingkuang ini.
Tentunya dengan bantuan uang pembinaan ini, akan melihat, memantau dan meninjau ke sasaran-sasaran yang ada di Kota Padang dengan melibatkan Disdikbud. Kemudian didampingi IPSI Kota Padang untuk turun ke perguruan-perguruan atau sasaran-sasaran tuo-tuo silek, guna mencari dimana lokasi latihan dan apakah mempunyai anak sasian.
“Di situ kita bisa melihat di mana tuo-tuo silek kita melakukan pembinaan mengembangkan bela diri tradisi guna melestarikan kebudayaan di Kota Padang atau di Minangkabau umumnya ,” ungkap Buya panggilan akran Zulhardi Z Latif.
Di lokasi yang sama Kabid Kebudayaan Disdikbud Padang Amriman menyampaikan, IPSI Kota Padang akan berkoordinasi dengan Kepala Disdikbud. Dan khusus bagi bidang kebudayaan nantinya akan memberikan pembinaan kepada tuo-tuo silek. Guna memberikan insentif kepada mereka.
“Sehingga bisa menjadi motivasi bagi para guru-guru tuo silek kita yang ada di Kota Padang, yang nantinya mereka akan termotivasi memberikan pembinaan terhadap anak-anak sasian atau anak kemenakan kita. Sehingga warisan silat tradisional itu bisa langgeng dan berkelanjutan di Kota Padang,” ujar Amriman. (boy)
