BANTEN, METRO–Gempa dengan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis pusat gempa bumi itu berada di 7.01 LS dan 105.26 BT pada kedalaman 10 meter.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, gempa bumi itu dirasakan kuat selama 4-5 detik di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Warga sempat berhamburan keluar rumah saat merasakan kuatnya guncangan.
“Sementara itu, laporan visual yang dihimpun dari lapangan, beberapa rumah warga di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, mengalami kerusakan di bagian atap dan teras rumah,” kata Muhari dalam keterangannya, Jumat (14/1).
Guncangan gempa bumi juga dirasakan hingga wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Beberapa warga maupun pegawai kantor sempat berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi.
Bahkan, BPBD Kabupaten Cianjur juga melaporkan bahwa guncangan gempa bumi itu juga sempat dirasakan di wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.
“Sementara itu BPBD Kabupaten Lampung Barat juga melaporkan hal yang sama, bahwa guncangan gempa bumi dirasakan hingga 2-3 detik di wilayah Kabupaten Lampung Barat,” ungkap Muhari.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Pandeglang, BPBD Provinsi DKI Jakarta, BPBD Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lampung Barat tengah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil masih dalam proses pendataan,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikora Karnawati menyatakan berdasar hasil monitoring telah terjadi lima gempa bumi susulan, sesuai gempa bermagnitudo 6,6 di wilayah Banten tersebut.
Dwikora menyatakan bahwa BMKG terus memantau perkembangan gempa terkini di Selat Sunda tersebut, termasuk potensi gempa susulan lainnya.
“Berdasarkan hasil monitoring terjadi lima kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 M,” kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang diikuti di Jakarta, Jumat (14/1) malam.
Kendati demikian, Dwikora mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Menurutnya, masyarakat dapat memantau perkembangan lewat saluran resmi BMKG maupun laman-laman resmi lainnya.
Di samping itu, BMKG juga meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Dari laporan yang diterima BMKG, gempa berkekuatan 6,6 M ini menimbulkan kerusakan bangunan di Kabupaten Pandeglang, yakni di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” katanya. (jpnn)
