PADANG, METRO–Padang pinggiran kota (Papiko) secara administratif Koto Tangah adalah nagari yang berada dalam perkotaan. Namun, secara budaya Kecamatan Koto Tangah sebuah nagari yang masih mempertahankan nilai-nilai adat dan tradisi budaya dalam kehidupan sehari-hari di bawah pimpinan ninik mamak nan bajinih adat yang terhimpun dalam lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN).
“Karena kita adalah nagari yang berada dalam perkotaan, maka kewajiban bagi kita untuk selalu mempertahankan seni budaya lokal yang ada agar tidak hilang dan kemajuan zaman salah satunya bela diri pencak silek dan randai,” ungkap Ketua DPD LPM Kota Padang Irwan Basir Dt Rj Alam Basir saat menghadiri Silaturahmi Perguruan Silat dan Randai Kubang Saiyo Aie Pacah, Sabtu malam (8/1).
Kata Irwan, kegiatan ini adalah contoh pelestarian seni budaya, masyarakat Minang dari dulunya terkenal dengan pandai mengaji dan pandai bersilat atau main randai. Jika seluruh ninik mamak memainkan perannya dan para guru silat disetiap sasaran tetap membina anak ‘sasihnya’, maka budaya tradisi randai dan silat minang ini akan tetap ada. Dan, apabila orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk masuk perguruan silat seperti di Kubang Saiyo ini, maka anak tersebut dapat terselamatkan dari pengaruh buruk narkoba dan kenakalan remaja.
“Untuk itu, mari hidupkan seni budaya yang merupakan bentuk kearifan lokal sebagai daerah yang dikenal kuat memegang adatnya. Seni tradisi silat dan randai Ini bukan saja untuk mempertahankan nilai-nilai budaya saja, tapi juga untuk menyelamatkan generasi penerus dari pergaulan negatif yang saat ini marak menyerang generasi muda,” ujar Irwan.
Irwan menyampaikan, agar mempergunakan potensi yang ada untuk menghidupkan selalu budaya lokal. Apalagi sekarang banyak tokoh-tokoh di nagari yang duduk sebagai pejabat atau anggota dewan yang bisa memfasiltasi kebutuhan-kebutuhan dari sasaran perguruan dalam melatih anak sasiannya. (boy)
