SOLOK, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Solok melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Solok terus menganggarkan bantuan bedah rumah terhadap masyarakat kurang mampu. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Solok, Yuswardi mengatakan, anggaran untuk program tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Penambahan anggaran ini disebabkan karena harga bahan bangunan saat ini rata-rata mengalami kenaikan. Serta kami mengharapkan rumah yang ditempati nantinya betul-betul layak huni,” ujar Yuswardi, kemarin.
Ia menyebutkan, anggaran untuk bantuan bedah rumah tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemko Solok serta dari dana pokok pikiran (Pokir) anggota dewan yang ingin membantu warga untuk membedah rumah.
Ia juga mengatakan, untuk tahun ini Kota Solok tidak mendapatkan bantuan bedah rumah dari bantuan APBN. Mungkin karena pengalihan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. “Namun tahun kemarin kita dapat lebih dari 100 unit rumah serta ditambah pula untuk bantuan rehab rumah berupa rehab atap bocor, pengecoran lantai, rusak atau dinding yang sudah rusak. Maka kami akan bantu perbaiki rumah tersebut,” tambah Yuswardi.
Dana bantuan tersebut lanjutnya, tidak langsung diserahkan ke masyarakat penerima. Akan tetapi langsung menyerahkan berupa bahan rumah langsung. Karena takut dipergunakan untuk keperluan yang lain.
Selain itu, untuk ke depannya ia mengatakan agar bantuan bedah rumah tersebut lebih tepat sasaran maka pihaknya langsung turun ke lapangan untuk meninjau rumah tersebut apakah betul-betul layak untuk dibantu.
Syarat penerima bantuan bedah rumah ini memang rumah yang betul-betul tidak layak huni. Serta harus memiliki tanah sendiri bukan tanah orang lain yang dibuktikan dengan sertifikat tanah. “Karena belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak masyarakat kita yang menerima bantuan bedah rumah tetapi tidak punya tanah. Bahkan ada yang sudah dibangun lalu bermasalah dengan pemilik tanah,” kata Yuswardi.
Pemko Solok berharap ke depannya juga mendapatkan bantuan bedah rumah dari APBN karena jika hanya sekadar berharap ke APBD saja jelas tidak akan mencukupi untuk membantu membedah rumah warga yang masih banyak membutuhkan bantuan. (vko)