SEJAK Senin (10/1), Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah masih dilakukan 50 persen. Meski demikian pembelajaran secara daring atau di rumah tidak dilakukan lagi.
Hal itu diungkap Kepala SMP N 21 Padang, Yan Hendrik. Ia mengatakan pelaksanaan belajar mengajar di kelas dimulai pukul 07.00-11.50 WIB. Siswa yang masuk mulai kelas VII, VIII dan IX.
“Isi lokal separuh dari jumlah siswa pada masing-masing tingkatan,” ujar Yan Hendrik, Selasa (11/1).
Ia menyampaikan, penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi siswa dan majelis guru tetap diterapkan. Hal ini dalam rangka menghindari munculnya klaster Covid 19 yang baru dan memutus mata rantai penyebaran virus.
“Peserta didik wajib diantar jemput wali murid serta bekal mesti dibawa dari rumah,” ucapnya
Ia menambahkan, untuk jarak duduk anak antara kiri, kanan, depan dan belakang 1,5 meter serta pengawasan protokol kesehatan dilakukan selalu majelis guru. “Kita mengimbau kepada anak untuk mematuhi aturan yang ditetapkan dan jangan berkerumun,” paparnya.
Plt Kepala SMP N 1 Padang, Junaidy menyampaikan siswa yang telah masuk kelas sekarang, Lusanya tidak lagi datang dan belajar dirumah saja. “Belajarnya manual atau di sekolah bukan daring lagi,” sebut Junaidy.
Ia menyampaikan, belajar online ada juga namun lebih banyak offlinenya. Ia meminta kepada wali murid untuk awasi anaknya dalam belajar di rumah dan bagi anak yang masuk kelas diharapkan ikut menyiapkan bekal dan kebutuhan yang diperlukan.
Terpisah, Kepala Disdikbud Kota Padang, Habibul Fuadi membenarkan hal itu dan mengatakan PTM full belum bisa dilakukan karena syarat-syaratnya belum cukup. Namun, belajar online tidak diterapkan. Siswa melaksanakan belajar secara manual di rumah.
Ia mengatakan, syarat PTM full semua bisa diterapkan jika capaian vaksinasi telah memenuhi target yang ditetapkan. “Capaian vaksin dosis 2 harus 80 persen dan lansia 60 persen. Saat ini persentase vaksinasi telah 79,11 dan lansia masih 49 persen. Tentunya PTM keseluruhan masih tersendat disana,” ucapnya.
Namun begitu, Disdikbud mengimbau kepada majelis guru untuk selalu awasi penerapan Prokes di sekolah dan jangan lepas kontrol. “Jika anak lupa bawa masker, tolong dikasih. Kita juga meminta kepada wali murid untuk berpartisipasi dalam hal protokol kesehatan. Supaya kesehatan anak terjamin dan penularan virus dapat dicegah,” imbau Habibul.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang, Zulhardi Z Latief menyambut baik hal itu dan Disdikbud diminta mengikuti instruksi yang ditetapkan.
“Kita tak bisa memaksakan. Jika syaratnya belum cukup tunggu sampai penuh,” ujar kader Golkar ini.
Soal vaksinasi anak, pihaknya mendukung. Namun mesti disampaikan pada wali murid dan izinnya harus ada.
Sebelumnya, seiring melandainya pandemi Covid-19 Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Padang kedepannya akan kembali dilaksanakan secara penuh di sekolah.
“Selama ini anak-anak belajar tiga hari di sekolah dan tiga hari di rumah. Ke depan anak-anak kita semuanya belajar di sekolah, hanya waktu belajarnya saja yang kita atur, sehingga mereka bisa belajar secara full di sekolah,” ucap Hendri Septa, beberapa waktu lalu. “Saya sudah perintahkan kepala Dinas Pendidikan Kota Padang untuk memproses keinganan kita bagaimana anak-anak bisa belajar full satu minggu di sekolah,” ujar Hendri. (ade)
