TANAHDATAR, METRO–Distributor PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Tanahdatar Kembang Indah enggan menunjuk kios pupuk pengganti di Nagari Minang Kabau, Kecamatan Sungayang, Tanahdatar, walau petani kesulitan mendapatkan pupuk. Kios pupuk ini sebagai ganti kios yang telah tutup. Di Nagari Minangkabau, hanya ada satu kios pupuk resmi, padahal hamparan sawah begitu luas, ratusan ha luasnya, dengan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang ratusan pula.
Dengan kondisi ini, para petani terkadang harus mencari pasokan pupuk ke nagari tetangga, dan akan berdampak pada meningÂkatnya biaya produksi petani.
Menurut pemohon kios Ahmad Safak, dirinya telah mengajukan permohonan untuk diberi kesempatan menjadi penjual pupuk bersubsidi jenis urea atau pupuk yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwijaya (pusri), namun sang distributor dengan congkak dan angkuh menolak permohonannya.
“Distributor itu, tak mau menunjuk kios baru sebagai upaya pengganti kios lama yang telah tutup, dengan berbagai macam alasan,” katanya.
Sementara itu, distributor pupuk bersubsidi lainya seperti phonska dan sejenisnya Bungo Padi sangat paham dengan kondisi di nagari Minang Kabau. “Di Nagari Minang Kabau hanya ada satu kios, perlu dilakukan pergantian kios, sebab kios lama sudah tutup, agar masyarakat mudah untuk mendapatkan akses pupuk bersubsidi dan tidak mengeluarkan biaya ekstra seperti biaya transportasi,” kata pimpinan Bungo Padi.
Dikatakan, sebagai distributor kita perlu mendukung program pemerintah daerah dibidang pertanian. Berbagai kemudahan dan pelayanan harus kita berikan pada petani, agar petani Tanahdatar bisa mencapai tingkat kesejahteraan, ucapnya.
Terpisah, Bupati Eka Putra mengatakan akan memanggil Distributor Kembang Indah, untuk dapat menambah kios baru, sebagai upaya pergantian kios lama yang sudah tutup. “Kita akan upayakan pergantian kios yang telah tutup, agar petani dapat dengan mudah mendapatkan pupuk bersubsidi tanpa harus mengeluarkan biaya ekstra,” kata Bupati, Senin malam di Gedung Indo Jolito.
Di Nagari Minang Kabau hanya ada satu kios, tentu tidak akan cukup kuat dana untuk menebus pupuk bersubsidi kepihak distributor, ditambah lagi jarak cukup jauh, jelas Bupati.
Dikempatan itu Bupati Eka Putra telah meminta Asisten II Edi Susanto untuk memanggil Distributor Kembang Indah agar permintaan masyarakat bisa terpenuhi. (ant)
















