SOLOK, METRO–Tragis. Seorang wisatawan asal Kota Payakumbuh yang masih berusia 8 tahun, tewas tenggelam saat mandi-mandi di kolam renang Waterboom objek wisata Bukit Chinangkiek di Jorong Tampunik, Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Dibawah, Kabupaten Solok.
Sebelum meninggal dunia, korban yang datang ke objek wisata bersama keluarganya, sempat diberikan pertolongan dengan membawanya ke Puskesmas terdekat. Namun, karena kondisinya kritis, korban dirujuk Rumah Sakit (RS) M Natsir Solok.
Kasat Reskrim Kepolisian Resor (Polres) Solok, Iptu Evi Wansri menjelaskan, insiden wisatawan tenggelam terjadi di kolam renang objek wisata Bukit Chinangkiek, Minggu (2/1) kemarin. Korban diketahui bernama Azam Akmal Jabrah, wisatawan asal Kelurahan Tigo Koto di Baruah, Kota Payakumbuh.
“Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB. Korban yang saat ini masih duduk di bangku kelas II SD, diduga tenggelam di Waterboom Bukik Chinangkiek karena tidak bisa berenang. Jenjazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan,” kata Iptu Evi Wansri, Senin (3/1)
Dijelaskan Iptu Evi Wansri, peristiwa nahas itu terjadi berawal saat korban datang bersama keluarganya sekitar pukul 15.00 WIB di objek wisata Bukit Chinangkiek bersama keluarga. Korban awalnya berenang di kolam renang khusus anak-anak didampingi oleh orang tuanya.
“Kemudian korban penasaran dengan seluncuran di kolam dewasa. Korban sempat meminta izin kepada orang tuanya untuk berenang di kolam dewasa. Namun, orang tuanya dan tiba-tiba korban nekat berlari ke kolam renang dewasa,” ungkap Iptu Evi Wansri.
Iptu Evi Wansri menambahkan, keluarga korban yang melihat korban berlari ke kolam dewasa, langsung mengejar, tapi korban juga melompat ke kolam. Keluarga korban berusaha mencari, tapi korban tak terlihat lagi lantaran di kolam dewasa saat itu sedang ramai pengunjung.
“Setelah 10 menit dilakukan pencarian, ternyata korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di dasar kolam orang dewasa. Melihat kondisi korban yang tidak sadarkan diri, petugas Waterboom Bukit Chinangkiak langsung membawa korban ke Puskesmas Singkarak,” ungkap Iptu Evi Wansri.
Iptu Evi Wansri menuturkan, setelah mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Singkarak, trernyata kondisi korban semakin mengkhawatirkan. Pihak Puskesmas Singkarak merujuk korban ke RS M Natsir Solok. Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan meski petugas medis berusaha memberikan pertolongan.
“Setelah mendapat informasi adanya kejadian itu, kami langsung mendatangi TKP dan memintai keterangan saksi-saksi. Dari keterangan pihak keluarga, korban memang belum bisa berenang. Atas kejadian itu, pihak keluarga menolak dilakukan visum terhadap korban dan menerima meninggalnya korban akibat tenggelam,” tutupnya. (vko)
