PADANG, METRO–Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Padang saat ini mempunyai kompetensi keahlian animasi, seni lukis, multimedia, seni patung, desain komunikasi visual, kriya kreatif batik dan tekstil, desain interior dan teknik furniture. Salah satu tolak ukur keberhasilan SMK adalah keterserapan lulusannya oleh dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Proses pembelajaran di SMK harus betul-betul menjawab kebutuhan konkret.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMKN 4 Padang yang baru Sahfalefi, M.Pd, saat serah terima jabatan Kepala SMKN 4 Padang, Selasa (21/12) di SMKN 4 Padang “Kami bertugas di SMKN 4 Padang berdasarkan arahan dari Bapak Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah yang disampaikan saat pelantikan. Yakni, bagaimana lulusan bisa meningkat dari tahun ke tahun masuk ke DUDIKA,” harapnya.
“Kita lakukan sinergitas antara SMKN 4 Padang dengan SMKN 7 Padang dan SMKN 8 Padang untuk saling menguatkan,” terangnya. Tugas pertama yang dilakukan yaitu, pengerjaan Braja Batik produksi bersama lima sekolah dan lima kompetensi keahlian. Kemudian kmitraan dari dunia usaha dan dunia Industri untuk menjalin kerjasama agar Braja Batik ini bisa dilaksanakan sebaik mungkin.
“Kita harapkan SMKN 4 Padang bekerjasama dengan dunia kerja dalam rangka produksi batik dengan brandnya Braja Batik dengan mitra utama kita adalah dengan Batik Lumpo dan mitra lainnya. Bagaimana siswa kita ini bisa banyak masuk dunia kerja sebanyak – banyaknya dan meningkatakan kompetensi siswa,” terangnya.
Kepala SMKN 4 Padang sebelumnya, Tahuruddin,S.Pd,MM mengatakan program–program unggulan yang telah dilaksanakan dan ditindaklanjuti, terkaitan dengan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK). “Beberapa hal yang belum tuntas mudah–mudahan bisa diselesaikan. Selanjutnya program utama sekali terkait dengan industri batik yang bekerjasama dengan Batik Lumpo dan telah dikunjungi oleh Dirjen ke SMKN 4 Padang,” terangnya.
“Bagaimana ini terlaksana dengan penuh maksimal mungkin, kami telah menyiapkan semaksimal mungkin apapun bentuknya. Baik itu alat, peralatan, tenaga, maupun arus yang dibutuhkan arus industri. Karena kita masih terganjal dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” tambahnya.
Tahuruddin menambahkan semua ini belum bisa beroperasi sepenuhnya. Kalau BLUD terwujud ini akan lebih tampak hasilnya. Sehingga siswa praktek terkait dengan batik akan dapat mempunyai nilai pasar yang standar industri.
“Kita berharap kepada Kepala SMKN 4 Padang yang baru. Karena di batik ada tiga jurusan yang berkolaborasi. Yaitu, Teknik Batik,Teknik Lukis, Desain Komunikasi Visual. Jurusan ini jadi satu kesatuan. Dengan saling bersirnergi ketiga jurusan ini, maka hasil yang akan dicapai lebih maksimal dan saling mendukung jurusan lainnya,” harapnya.
Hasil yang diperoleh nantinya terkait dengan lulusan adalah dapat di pakai dunia kerja, berwirausaha atau melanjutkan Perguruan Tinggi. SMK PK merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) Kemendikbud pada tahun 2021 ini.
Program ini lahir sebagai upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja. Tentunya, pencapaian tersebut harus diperkuat dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), plus hadirnya pemerintah daerah setempat beserta perguruan tinggi vokasi sebagai pendamping. (**)
