SIJUNJUNG, METRO – Pelaksanaan Operasi Zebra yang digelar jajaran Polres Sijunjung tidak hanya mengincar kendaraan yang tidak melengkapi ataupun yang melanggar aturan saja. Namun, pemeriksaan urine kepada pengemudi kendaraan di Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) juga dilakukan oleh petugas yang terdiri dari Satlantas dan Satres Narkoba polres Sijunjung.
Pemeriksaan itu digelar di Jorong Ganting, Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung, tepatnya di KM 7 pada Selasa (6/11). Setidaknya, dari sebanyak 53 sampel yang diambil petugas dan dilakukan tes urine terhadap pengemudi, terdapat tiga orang sopir dan satu orang kenek bus angkutan umun yang terbukti positif memakai narkotika jenis shabu dan ganja.
Pelaksanaan tes urine tersebut digelar secara mendadak dan disaksikan oleh Kabagops Polres Sijunjung Kompol Rufinus Sihombing, Kasubbag humas Iptu Nasrul, Kasatresnarkoba Iptu Rajulan, Kepala Kesbangpol Yunani, dan Romy Rendra Winata dari UPTD Labkesda Kabupaten Sijunjung.
”Keempat orang tersebut yang terbukti positif memakai narkotika langsung ditangani oleh Satresnarkoba Polres Sijunjung untuk proses lebih lanjut, dan tiga di antaranya ditilang karena berkendara dalam kondisi memakai narkoba,” tutur Kapolres AKBP Imran Amir melalui Kabag Ops Kompol R. Sihombing dan Kasubag Humas Iptu Nasrul.
Pihaknya menjelaskan, sesuai amanat Kapolri yang disampaikan oleh Kapolres Sijunjung, AKBP Imran Amir, saat apel gelar pasukan Operasi Zebra 2018 di halaman Polres Sijunjung pada Selasa 30 Oktober lalu, bahwa Operasi Zebra kali ini memprioritaskan penindakan terhadap sembilan jenis pelanggaran lalu lintas dan salah satunya pelanggar lalu lintas yang mamakai narkoba.
“Operasi Zebra 2018 ini merupakan pertama kalinya digelar dengan sinergi Satlantas, Satresnarkoba Polres Sijunjung, Kesbangpol dan Labkesda Kabupaten Sijunjung. Alhasil dari 53 sampel yang diambil urinnya, terbukti empat orang mengonsumsi narkoba jenis sabu dan ganja,” ungkapnya.
Pemeriksaan yang dilakukan bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan narkoba serta terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan pemakaian obat terlarang. “Ini sebagai pencegahan, karena pemakaian obat terlarang jenis narkotika saat mengemudi membahayakan keselamatan. Selain itu juga merupakan perbuatan melanggar hukum terkait penyalahgunaan narkotika,” pungkasnya. (ndo)
