PADANG, METRO–Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Provinsi Sumbar sebagai lembaga adat memiliki peran strategis dalam mewujudkan masyarakat Minangkabau yang maju dan mandiri. Terutama dalam nuansa falsafah “Adat Basandi Syara’dan Syara’ Basandi Kitabullah” (ABS-SBK).
“Pemprov Sumbar sangat merasakan manfaat dan fungsi dari LKAAM, dalam rangka percepatan pembangunan. Ini terbukti dari begitu banyak permasalahan yang baru akan tuntas ketika sudah ada partisipasi aktif para tokoh adat. Terutama dalam urusan sako pusako,” kata Mahyeldi Dt. Marajo saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) ke XII LKAAM Provinsi Sumbar, di Ruang Rapat Adat Kantor LKAAM Sumbar, Kamis (16/12).
Menurutnya, tidak semua persoalan dapat dituntaskan melalui pendekatan hukum dan pemerintahan. Ada kearifan lokal yang itu hanya bisa diselesaikan melalui peran tokoh adat (ninik mamak).
Terkait dengan pemilihan Ketua LKAAM Sumbar melalui mubes tersebut, Mahyeldi berharap semoga seluruh tahapan dapat berjalan dengan lancar. “Yang terpenting siapapun nantinya yang terpilih akan berdampak positif untuk Sumatera Barat,” tegasnya.
Mahyeldi menyatakan, perkembangan zaman telah menekan atau mengurangi minat generasi muda untuk memahami tatanan adat dan budaya minangkabau. “Ini tentu menjadi tanggung jawab kita bersama bagaimana mencarikan formula yang tepat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LKAAM Sumbar Dr. Drs. M. Sayuti, MPd. Datuak Rajo Pangulu, mengatakan. Musbes ke XII LKAAM Sumbar ini merupakan musyawarah tertinggi dalam rangka pemilihan ketua dan perumusan keputusan tertinggi.
“Agenda mubes meliputi fungsi kepengurusan lima tahun ke depan, laporan kegiatan pengurus yang lalu, dan laporan program kerja lima tahun ke depan,” ucap Dt. Rajo Pangulu.(fan)
