PAUH, METRO–Ada gebrakan baru yang dilakukan Camat Pauh, Jasman terhadap remaja SMP dan SMA di Pauh. Untuk menekan angka kriminalitas di wilayah kecamatan itu, semua remaja SMP dan SMA diwajibkan mengikuti program kembali ke surau.
Program ini sudah berlangsung sejak tiga bulan belakangan di minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya. Jasman mengungkapkan, dari 104 masjid dan mushalla yang ada di Pauh, program ini sudah berjalan di 47 masjid dan mushalla.
Bahkan, di awal Januari 2022 nanti, dibuat lagi aturan baru, bagi pelajar yang tidak hadir atau menolak ikut program kembai ke surau itu, akan dijemput polisi dan tentara. Yakni Babin dan Babinkhantibmas yang ada di setiap kelurahan.
“Kita sudah membuat kesepakatan dengan Danramil dan kepolisian, bagi remaja yang tidak datang bakal dijemput babin dan babinkhantibmas ke rumahnya masing-masing,” sebut Jasman.
Tujuannya adalah untuk menghindati hura-hura dan kongkow-kongkow pada saat malam minggu tiba (Sabtu malam) di kalangan remaja.
Menurut Jasman, berada di dalam masjid dan mushalla bukan untuk bermain. Akan tetapi remaja di Pauh justru ditempa ilmu agama.
“Iya, kita sudah memulai program tersebut sejak tiga bulan ini. Materinya kita serahkan sepenuhnya pada remaja masjid yang telah dibentuk di masjid dan mushalla,” kata Jasman.
“Intrukturnya kita siapkan. Mereka mendapat pemahaman agama dari instruktur yang disiapkan,” lanjutnya.
Jasman menuturkan, sejak adanya program inuli, tawuran dan kenakalan remaja di Pauh mulai dapat ditekan. Orangtua di kecamatan itu pun merasa senang dengan program tersebut. Sebab, anak-anak mereka tidak keluyuran ketika malam minggu tiba.
Selama ini, ia mengaku miris melihat kehidupan anak muda. Pemahaman dan ilmu agama anak muda cukup jauh tertinggal. (tin)
