PESSEL, METRO–Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) PEKAT IB Kabupaten Pesisir Selatan keras memberikan stemen atas kejadian dugaan pemukulan oleh oknum guru honorer SD Negeri Negeri 35 Muara Gadang, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan. Menindak lanjuti intruksi DPW PEKAT IB Sumbar, DPD PEKAT IB Pessel langsung turun atas laporan dari warga ke Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan.
“Atas hasil keterangan dari orang tua wali murid pada tim Pekat IB Pessel turum ke diamannya, sebelum terjadi dugaan pemukulan oleh oknum guru honor anaknya bernama Andika sedang mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa,” terang Ketua Ketua DPD PEKAT IB Pessel Nasotion.
Karena mendaptkan ejekan dari kawan – kawan yang lain, saat hendak dipindah di tempat duduk perempuan Andika menangis. Hingga membuat oknum guru honorer mengambil benda, langsung memukul bahu sebelah kanan Andika. “Tapi bukan bahu yang memar, malahan yang memar bagian paha Andika, diduga memar akibat benda tumpul,” tegas Nasotion, pada media di Painan. Sabtu (11/12). Pemukulan tersebut, Nosotion juga dibenarkan oknum guru honorer ke bahu sebelah kanan saat dikonfirmasi sama orang tua Andika. Sedangkan, memar bagian paha dibantah nya.
Lebih lanjut Nasotion juga mempertanyakan surat pindah dikeluarkan pihak kepala sekolah terasa sepihak tanpa ada musyawarah dengan pihak keluarga terhadap Andika dan Gilang (adik Andika duduk di Kelas 1 SD Negeri 35 Muara Gadang). Ke SD Negeri 09 Labuan Tanjak yang jarak tempuh dari rumah Andika cukup jauh. “Dan, berdasarkan keterangan dari kakek Andika kata tidak perlu dikeluarkan seorang oknum kepala sekolah, Siapa yang berani memindahkan saya,” ujar kakek Andika kepada tim Pekat IB Pessel.
Setelah keduaa siswa Andika dan Gilang resmi pindah sekolah ke SD Negeri 09 Labuan Tanjak, orang tua Andika membawa kedua anaknya datang ke sekolah, dengan pakaian lengkap seperti siswa lainya. Tapi, bukan malah masuk sekolah pihak sekolah SD Negeri 09 Labuan Tanjak meminta pihak orang tua datang ke wali nagari. “ Karena tidak bisa masuk sekolah, Andika dan Gilang menangis,”sambung Nasotion.
Kemudian dari keterangan didapatkan dilapangan itu, Nasotion bersama tim PEKAT IB Pessel mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel mencari solusi dari masalah tersebut.
Dan, setelah bertemu dengan pihak dinas, lanjut Nasotion, yang langsung ditanggapi dengan turun ke sekolah SD Negeri 09 Labuan Tanjak oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel. “Dari hasil lapangan dinas pendidikan ke lapangan didapatkan kesepakatan Andika dan Gilang diterima sekolah di SD Negeri 09 Labuan Tanjak,” ucap Ketua DPD PEKAT IB Pessel.
Namun begitu, agar kejadian itu tidak terulang pada siswa siswa dan guru – guru lainya PEKAT IB Pessel berharap ada sangksi tegas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel memberikan sangksi tegas pada oknum kepala sekolah dan guru tersebut. (rio)
