AGAM, METRO–Kabupaten Agam termasuk dalam wilayah yang rawan terhadap bencana, sehingga perlu peningkatan mitigasi dalam mengurangi risiko bencana ketika musibab bencana terjadi. Maka dari itu, Pemkab Agam menilai upaya mitigasi lebih penting untuk mengurangi risiko daripada melakukan evakuasi di lapangan. Sebab ketika terjadi bencana penanganannya sulit dan butuh anggaran yang besar.
“Contohnya saja, seperti penanganan Covid-19, telah menelan anggaran yang sangat besar,” ujar Sekdakab Agam Edi Busti saat buka Diskusi Publik penyusunan rencana penanggulangan bencana (RPB) di Hotel Sakura, Rabu (8/12).
Ditambahkan Edi Busti, pentingnya mitigasi dalam mencegah terjadinya risiko ketika bencana terjadi. Dalam melakukan mitigasi, menurut Edi Busti, perlu dilakukan diskusi untuk menyusun rencana penanganan bencana ini, supaya tidak terjadi kesalahan ketika penyusunan dokumennya.
“Diskusi publik ini sangat penting dalam menghimpun masukan -masukan untuk menyusun dokumen RPB, karena juga menyangkut penyelenggaraan pembangunan daerah ke depan,” sebut Edi Busti.
Dengan begitu, diskusi publik ini digelar melibatkan pemangku kepentingan seperti OPD terkait, camat dan masyarakat, karena masukan-masukan yang diberikan bisa dipertimbangkan dalam penyusunan dokumen PRB tersebut. (pry)
















